Lisa baru saja selesai mandi pagi, tubuhnya kini terasa segar. Senin pagi ini ia harus menemui pak benny ketua jurusan fakultas hukum di kampusnya. Dia berusaha memakai pakaian serapih mungkin, diluar kebiasaanya setiap ke kampus yg selalu memakai pakaian casual.
Lisa sudah menduga cepat atau lambat ia akan dipanggil oleh fihak kampus berkaitan dengan gambar gambarnya yg dimuat di subuah majalah khusus pria.
biaya kuliah saat ini sangat mahal, apalagi usaha orang tuanya agak tersendat sehingga otomatis aliran uang pun tersendat. Beruntung seorang kawan menawarinya pekerjaan menjadi model di sebuah majalah khusus pria dewasa, syaratnya tentu saja harus berani tampil hot.
Lisa menerima tawaran itu dan gambarnya pun kerap menghiasi majalah pria dewasa, uang yg diterima nya pun cukup lumayan. Namun meski begitu, tetap saja penghasilannya belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan hidup dan kuliahnya , oleh karena itu di waktu luang ia juga menjadi “escort”.
Lisa bercermin untuk terakhir kalinya, mengagumi tubuhnya sendiri, rambut panjang , body ideal dan buah dada yg membanggakan. Lisa tak pernah memakai make up berlebih , ia mempunyai kecantikan alami , kecantikan yg banyak membuat mata para lelaki terbelalak. hari ini lisa sengaja memakairok hitam diatas lutut dan blouse putih yg ketat mencetak buah dadanya.
Dia tiba di ruang ketua jurusan sedikit terlambat akibat macet. Lisa mengetuk pintu dan masuk , ia sedikit terkejut karena selain pak benny , disana ada pak lukas pembantu rektor, dan pak aris dosen di fak hukum.
di meja kerja pak benny tergeletak majalah dewasa yg memuat gambar gambar panas lisa yg semi nude.
Lisa sedikit panik, karena ia tak menyangka harus bertemu tiga orang itu, tadinya ia akan sedikit “merayu” ketua jurusan seandainya ia akan kena sanksi ..tapi sekarang..?
“silakan duduk ” kata pak benny
“pagi pak…” jawab lisa dan duduk
“lisa…kamu dipanggil kemari sehubungan dengan gambar kamu yg dimuat di majalah ini , kamu tahu ini bisa mencoreng nama baik kampus ini..” kata pak benny.
“tapi pak…gambar ini punya estetika seninya , bukan gambar tabloid murahan..apalagi majalah ini punya reputasi yang bagus…” lisa membela diri
“meski begitu bukan berarti kamu bisa bebas seperti ini , ingat reputasi terhormat kampus kita, apalagi dimana kamu kuliah tertulis jelas disitu.” kata pak lukas
lisa menyadari bahwa percuma ia berdebat , ia pasti kalah. namun ia tetap mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari masalah ini. Lisa berusaha menarik simpati mereka.
“maaf pak…sekarang ekonomi keluarga saya sedang bermasalah, sementara kebutuhan saya banyak terutama untuk membayar uang kuliah pak…” kata lisa sedikit memelas.
“tapi kan kamu bisa bilang…atau setidaknya mengajukan permohonan beasiswa…” kata pak aris
“maaf lisa, namun demi nama baik kampus kita ..kamu bisa saja kami keluarkan ” kata pak benny kemudian.
Lisa sedikit panik , ia sudah setngah jalan di fakultas hukum, ia tak mau jika harus berhenti di tengah jalan, dan menyia nyiakan tahun tahunnya.
“aduh…pak…tolong..saya mohon kebijaksanaannya……saya siap melakukan apa saja pak…” kata lisa
ruangan itu mendadak sunyi. Lisa kemudian menyesali ucapannya , ia bisa merasakan ketiga mata lelaki itu memandanginya dengan penuh minat, keringat dingin keluar dari dahi lisa.
“kita bisa mempertimbangkannya kembali kok lisa..tapi tentu saja sesuai kata kata kamu…kamu harus melakukan sesuatu”
“maksud bapak…?” lisa mulai meduga apa yg ada di balik otak dosennya itu
“kamu terlihat sangat berbakat di majalah ini..sekarang….seberapa jauh kamu bisa memanfaatkan “bakat” kamu itu untuk menolong kuliah kamu….” kata pak benny sambil tersenyum nakal
Lisa mengerti maksud perkataan itu , ia memang tak punya banyak pilihan , namun ia juga sedikit enggan harus melayani ketiga dosen bejadnya ini.
“saya mengerti pak..tapi saya juga punya syarat..semuanya hanya dilakukan hari ini , di tempat ini dan tidak berlanjut ke hari atau waktu lain..” kata lisa
ketiga orang itu terlihat ragu , mereka saling memandang. Lisa tahu ia harus memanfaatkan keraguan mereka. Lisa pun berpindah tempat duduk ke sofa, disana ia sengaja memamerkan pahanya yg mulus, membuat ketiga pria ia itu menelan ludah.
“bagaimana pak setuju…..?” kata lisa sambil membuka dua kancing blousenya dan menyibakan rambutnya ke belakang.
Pak benny org pertama yg menghampiri lisa, celananya terlihat menggembung. Pak benny kemudian berlutut diantara kaki lisa. Lisa menyambutnya dengan melebarkan kakinya , ia membiarkan tangan pak benny menyusuri kaki dan pahanya sampai ke pangkal paha.
Pak lukas menyusul mendekati lisa, dengan sedikit kasar ia meremas buah dada lisa dan mencubit putingnya. sementara pak benny melepaskan rok mini dan Cd lisa, ia terpana melihat keindahan vagina lisa yg tertutup sedikit rambut halus. Pak benny mendorong lisa agar berbaring di sofa untuk kemudian ia menjilati vagina lisa penuh nafsu dengan jilatan yang hangat dan basah
“kamu cantik sekali lisa….” kata pak lukas sambil melepas blouse lisa dan branya
“dan ingat kamu harus melakukan apa saja hari ini sesuai perintah kami..” kata pak lukas kemudian
Lisa kembali berkeringat dingin , kata kata pak lukas membuatnya berpikir , apakah ada yg lebih buruk dripada harus melayani nafsu bejad ketiga dosennya ini..?
“tapi…aahh..” lisa tak dapat melanjutkan kata katanya, ketika pak lukas menyedot buah dadanay dengan kasar, sementara buah dada satunya jadi mainan pak aris.
serangan bersamaan pada tubuhnya menimbulkan efek yg luar biasa bagi lisa, ini pertama kalinya ia harus melayani tiga pria sekaligus. lisa merasakan ada sesuatu dalam tubuhnya yg siap meledak.
sementara bagai kelaparan pak benny masih menjilati vagina lisa , tak lama kemudian lisa merasakan sesuatu yg hangat dan basah mengalir diantara kakinya, dan tubuhnya seolah kehilangan tenaga
rasa geli dan nikmat muncul ketika pak lukas menjilati seluruh tubuh lisa, dari leher sampai perut, tangannya tak lepas dari buah dada lisa. Lisa mencoba menikmati dan meresapi semua rangsangan yg ia dapatkan dari tiga org ini.
perlahan tapi pasti jilatan jilatan pak benny membuat lisa mencapai kembali orgasme,
“aahh..ahhhh…pak…aauhhhh….” rintih lisa tubuhnya kembali melemas
belum sempat lisa mengumpulkan tenaga, tiba tiba pak benny bekata
“yahh..belum apa apa udah lemes…..sekarang kan baru kita mau mulai…”
lisa terkejut melihat penis pak benny saat ia melepas celananya. besar dan panjang menegang, ia khawatir tak snggup menghadapinya, ia menggeleng dan sedikit protes..
“nanti dulu pak…bentar..saya masih lemas……bentar lagi…”
‘hehehe..ingat perjanjiannya kan…..? apalgi kamu bilang harus hari ini dan saat ini juga..hehehe…siap atau enggak ya harus mau… hehehe..” kata pak benny tak mempedulikan perotes lisa, lalu memasukan penisnya ke vagina lisa, setiap inchi penis pak benny masuk sebuah kesakitan dirasakan lisa, yg walau bukan virgin namun vaginanya masih sempit.
Lisa mengerang saat kepala penis menerobos masuk, namun ia sedikit tertolong oleh cairan yg keluar akibat rangsangan sebelumnya. Setelah beberapa lama . penis pak benny terlihat terbenam di dalam vagina lisa, ia menggeram puas, ia kemudian mengatur posisi untuk siap menggenjot tubuh lisa
Lisa menangis kesakitan saat gigi pak aris menggigit buah dadanya sampai lecet, namun belum juga penderitaannya berakhir pak lukas ikut ikutan menggigit buah dada lisa yg satunya, hingga kedua buah dadanya menjadi lecet
“awww..sakit…jangan..kasar kasar..pak…tolong…..” ucap lisa kesakitan
mereka berdua malah menjilati dan menyedot buah dada lisa tepat dilkukanya, membuat lisa menangis kesakitan.
menahan sakit lisa menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, ia menyesali perkataanya tadi . ia tak sengaja bicara seperti itu, bahwa ia siap melakukan apa saja. sedikit kesadaran membuatnya ia tiba tiba berontak.
Dengan penis yg masih menancap di vagina lisa, benny berkata
‘eeitt..mo kemana sayang….ingat kamu berjanji memberikan bakat kamu ke kita bertiga hehehehe…”
lisa lemas tak berdaya, ia hanya bisa pasrah sekarang, ia tak menyangka akan menjadi begini.
Penderitaan lisa makin bertambah saat tiba tiba pak benny mempercepat genjotannya, vagina lisa terasa sangat sakit harus menerima beban di luar kapasitasnya.
menit demi menit berlalu , menit menit penuh kesakitan bagi lisa.
diantara rasa sakit lisa merasakan cairan hangat mengalir diantara kakinya, sebentar lagi akan mencapai orgasme, pak lukas dan pak aris sudah melepaskan mulutnya dari buah dada lisa, namun mereka masih tetap meremas remas buah dada lisa yg terlihat sudah memar dan lecet.
tiba tiba, pak benny mencabut penisnya dari vagina lisa, sambil tiba tiba membalikan tubuh lisa.
tanpa basa basi lagi ia menusukan penisnya ke anus lisa.
lisa tak sempat menjerit karena, mulutnya telah disumpal oleh penis pak lukas
dengan menahan sakit ia juga harus mengocok penis pak lukas dengan mulutnya, akhirnya karena tak tahan kesakitan lisa akhirnya tak sadarkan diri.
entah berapa lama lisa pingsan namun ketika sadarkan diri , rasa sakit itu belum hilang , bahkan penis pak aris kini sedang menancap di vaginanya, di buah dadanya terasa cairan putih kental juga di mulutnya.
“hehehe…..sudah bangun sayang……tenang sebntar lagi bapak selesai kok..” kata pak aris.
lisa agak sedikit lega sampai tiba tiba pak lukas berkata,
“setelah ini kamu harus melayani kita bertiga sekaligus…..kalo sampe pingsan…kita akan panggil engkus satpam kampus untuk menikmati tubuh kamu juga ..hahahahah…”
lisa terdiam lemas , lelah tak berdaya berharap hari ini cepat berlalu.