Cerita ini adalah fantasi, dan untuk
memmperkuat imajinasi pembaca, terlebih dahulu saya deskripsikan
pemeran utama dari cerita ini yaitu Rita. Rita adalah seorang wanita
karir yang berumur 31 tahun, dengan tinggi badan 160 cm, berat 45 kg.
Dia memiliki kulit sawo matang karena dia keturunan Jawa-Batak. Bentuk
tubuhnya pun sangat menggiurkan bagi setiap mata laki-laki yang
memandangnya, meskipun ukuran vital payudaranya tergolong kecil karena
cuma 32A.
Malam itu Rita pulang agak terlambat dari tempat kerjanya. Sekitar
jam 8 malam Rita menunggu bis sendirian di halte seberang kantornya.
Tanpa diketahuinya, sebuah mobil van berkaca gelap telah mengamati
dirinya dari jauh. Tiba-tiba sebuah van tersebut berhenti di depan
halte tersebut dan Rita langsung diseret masuk ke dalam dan van kembali
dijalankan. Di dalam van tersebut sudah ada enam orang pria dan Rita
dipaksa untuk menuruti kemauan mereka. Rita duduk kursi bagian tengah
dimana ia diapit oleh dua orang, dan tanpa basa-basi lagi dua orang
tersebut langsung menggerayangi Rita dengan brutal.
Diperjalanan Rita dipaksa duduk dalam posisi mengangkang dan kedua
orang tersebut mulai bergantian memasukkan tangannya dibalik rok span
Rita sambil meremas-remas paha dan selangkangan Rita, hingga akhirnya
kedua orang tersebut sudah tidak tahan lagi dan memaksa Rita mengocok
batang kejantanan mereka bergantian. Rita dipaksa melingkarkan
tangannya di batang kejantanan mereka kiri dan kanan dan dipaksa
mengocoknya. Belum lagi selesai dikocok mobil sudah sampai di tujuan
dan Rita langsung dipaksa masuk ke dalam rumah mereka, dan betapa
kagetnya Rita ketika masuk ke dalam rumah tersebut, karena di sana
sudah menunggu 30 orang lagi untuk mengantri Rita. Total 36 orang akan
mengerjai Rita.
Rita didudukkan di kursi diantara mereka duduk dan mulailah mereka
mengerjai Rita. Rita dipaksa membuka kancing bajunya sendiri hingga akhirnya
blous Rita dilepaskan dari badannya, sementara yang lainnya
mengobok-ngobok selangkangan Rita sambil menaikkan rok span Rita ke
atas hingga celana dalamnya terlihat jelas. Sekarang Rita hanya memakai
BH dan celana dalam saja serta sepatu hak tinggi yang dikenakannya.
Mulailah Rita diobok-obok oleh mereka. Rita dipaksa duduk mengangkang
dan dengan brutal mereka bergantian memaksa Rita untuk mengulum batang
kejantanan mereka bergantian. Mulut Rita sibuk maju mundur mengulum
batang kejantanan mereka, sementara kedua tangannya mengocok batang
kejantanan kiri dan kanan. Cup BH Rita dibetot ke bawah hingga
payudaranya tersembul keluar, lalu mereka bergantian menjepitkan batang
kejantanan mereka di belahan payudara Rita dan mengocoknya turun naik.
Bosan dengan gaya duduk, Rita dipaksa nungging, bagian selangkangan
celana dalam Rita dikesampingkan dan langsung saja salah seorang dari
mereka menyetubuhi Rita dari belakang, sementara 10 orang yang lainnya
antri di belakang orang tersebut untuk mendapat giliran mengocok batang
kejantanannya di liang kemaluan Rita.
Tiba-tiba dari arah depan, salah seorang memegang rambut dan kepala
Rita hingga tidak dapat bergerak, ia mengeluarkan batang kejantanannya
dan menampar-namparkannya di wajah Rita hingga
ngaceng keras, kemudian memaksa Rita untuk segera mengulumnya. Lelaki tadi
mulai mendorong dan menarik kepala Rita. Kepala Rita digerakkan maju
mundur tanpa henti, terus menerus. Sepuluh orang antri di depan Rita
untuk di
sepong oleh Rita. Mereka bergantian memasukkan
kejantanan mereka ke mulut Rita sambil menampar-nampar wajah Rita
dengan batang kejantanan mereka.
Setelah dua jam memperkosa Rita. Rita diistirahatkan selama
setengah jam. Salah seorang mengambil minuman dan sepotong puding dari
kulkas. Ternyata minuman tersebut adalah satu gelas air mani kental
hasil pengocokan penis dari beberapa orang. Beberapa orang bergantian
menyuapi Rita dengan puding yang kuahnya diambil dari gelas tersebut.
Puding sperma dicekoki ke mulut Rita hingga tandas, dan Rita dipaksa
minum air mani dingin tersebut hingga tak bersisa. Rita langsung
mual-mual dan ingin muntah, namun oleh mereka Rita langsung diberi
minum air putih.
Salah seorang mengambil 3 buah gelas berkaki yang agak besar dan
mulailah mereka mengocok ramai-ramai di depan wajah Rita. Rita kembali
dipaksa mengulum batang kejantanan dan disetubuhi beramai-ramai. Wajah
Rita bergantian ditekan-tekan ke arah selangkangan mereka hingga batang
kejantanan mereka terjepit diantara selangkangan dan wajah Rita. Ketika
air mani mereka ingin muncrat keluar mereka mengumpulkannya di gelas
tersebut. Tiga puluh enam porsi air mani terkumpul di dalam tiga gelas
penuh, lalu disimpan sebentar dalam lemari es, agar lebih nikmat.
Setelah istirahat satu jam Rita kembali
dikerjain. Seperti
biasa, mereka hobi memuncratkan air mani di wajah wanita yang mereka
perkosa. Rita dipaksa duduk di kursi dengan rileks, cup BH Rita di
turunkan ke bawah hingga payudaranya tersembul keluar. Beberapa orang
mengambil celana dalam mereka masing-masing, kemudian duduk di samping
kiri dan kanan Rita. Dari bawah kursi mereka menarik sebuah baskom
berukuran sedang yang ternyata isinya air mani yang dicampur dengan air
sagu kurang lebih setengah liter yang sudah mereka kumpulkan
berhari-hari sebelumnya. Salah seorang mencelupkan celana dalamnya ke
baskom berisi air mani basi tersebut lalu Rita dipaksa membuka mulutnya
dan langsung saja celana dalam yang sudah bermandikan air mani
disumpalkan ke dalam mulut Rita hingga melesak semua ke dalam sambil
ditekan-tekan supaya air mani tersebut meresap ke tenggorokan Rita.
Secara bergantian mereka berbuat hal yang sama hingga air mani di dalam
baskom habis, bahkan salah seorang memaksa Rita memasukkan sendiri
celana dalam yang berlumuran mani tersebut ke dalam mulutnya.
Setelah puas menyumpalkan celana dalam di mulut Rita, kini mereka
berdiri mengelilingi Rita sambil mengocok kemaluannya masing-masing.
Rita tidak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali menuruti kemauan mereka.
Satu persatu dari mereka mulai memuncratkan air maninya di wajah Rita.
Batang kejantanan mereka diarahkan ke wajah Rita, bahkan ada yang
memukul-mukulkan kemaluannya di wajah Rita hingga air maninya
berhamburan di wajah Rita. Ada yang menekan-nekan wajah Rita ke
selangkangan mereka hingga mereka ejakulasi dan air maninya berantakan
di wajah Rita. Sebagian dari mereka bergantian memaksa Rita mengisap
kemaluan mereka dalam-dalam hingga mentok dan buah zakar mereka
bergelantungan di depan bibir Rita dan mereka mengeluarkan air mani
mereka di dalam mulut Rita dan kembali Rita dipaksa menelan semua air
mani yang keluar, bahkan hingga menetes keluar dari sudut mulut Rita.
Sebagian lagi menyuruh Rita membuka mulutnya dan mereka mengarahkan
batang kejantanan mereka ke mulut Rita kemudian menyemprotkan air
maninya ke mulut Rita hingga berantakan di depan bibir Rita. Beberapa
orang dari mereka muncrat sangat banyak hingga membuat garis putih
kental dari dahi hingga ke bibir Rita. Salah seorang mengambil sendok
kecil lalu menyendoki air mani yang berantakan di wajah dan payudara
Rita dan Rita dipaksa menelan air mani tersebut hingga bersih tak
tersisa.
Selesai memuncratkan sperma di wajah Rita mereka mengambil tiga
gelas air mani yang tadi disimpan di lemari es. Dalam keadaan masih
berlepotan sperma, kembali Rita dipaksa meminum air mani dari gelas
pertama hingga tandas, Rita pun sampai muntah-muntah, namun mereka
tidak peduli. Gelas kedua dituangkan di wajah Rita hingga berhamburan
di seluruh wajah dan rambutnya hingga menetes di pundak dan
payudaranya. Dua orang menyendoki sperma yang berlepotan tersebut dan
menyuapinya ke mulut Rita, hingga semua sperma yang berlepotan tersebut
habis.
Selesai diperkosa dan mandi sperma, Rita kembali disuruh berpakaian
dan diantar pulang dan diturunkan di daerah dekat rumahnya. Sebelum
diturunkan di jalan, orang yang mengantar Rita meminta Rita untuk
melepas celana dalam dan BH-nya sebagai kenang-kenangan. Tanpa
basa-basi orang tersebut langsung merogohkan tangannya ke dalam rok
Rita dan langsung menarik turun celana dalam Rita. Sementara itu Rita
terpaksa membuka blousnya kembali untuk melepas BH-nya. Rita diturunkan
dijalan tak jauh dari rumahnya tanpa mengenakan BH dan celana dalam.