Kisahku ini adalah kisah nyata, namun nama-nama
dan tempatnya sengaja aku ganti untuk menjaga kerahasiaan saja. Aku
adalah seorang wanita setengah baya yang kini berusia 35 tahun.
Singkatan namaku SK, tapi teman-temanku sering memanggilku Susi saja.
Aku dilahirkan di Solo, kota yang katanya banyak mempunyai
wanita-wanita ayu. Teman-temanku sendiri sering bilang aku ayu dan
cukup seksi dengan ukuran bra 34D, lingkar pinggang 27, dan celana
nomor 32.
Kini tiba saatnya aku ingin menceritakan kisahku kepada pembaca sekalian, kisah yang terjadi beberapa saat lalu di Jakarta.
*****
Aku terbangun dari tidurku di atas sebuah ranjang ukuran king size.
Tubuhku telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Di kedua payudaraku
masih tersisa air mani pria yang lengket di kulitku. Di samping kiriku,
kulihat
Andre juga dalam keadaan bugil sedang tidur tertelungkup. Di
kananku, Tommy yang juga bugil tidur dalam posisi miring dengan kaki
agak tertekuk.
Kudengar suara orang menggerakkan badannya agak jauh. Aku duduk di
atas tempat tidurku, dan kulihat Dewi dengan tubuh mulusnya yang
telanjang bulat sedang membalikkan badan, dan meneruskan tidurnya. Di
sampingnya ada Donny yang tidur telanjang bulat dalam posisi
terlentang, dan mm..ini pemandangan yang menggairahkanku, batang
kemaluannya dalam posisi tegang mengacung ke atas.
Aku turun dari tempat tidur, dan menuju ke arah Donny. Tanganku
mulai nakal mengocok-ngocok batang kemaluannya. Donny mulai bereaksi,
tanpa sadar pinggulnya ikut irama naik-turun. Aku mempercepat kocokan
tanganku di batang kemaluannya. Donny terbangun dan tersenyum
melihatku.
"Wow, Sus, enak banget kocokan kamu, terus sayang.. oh.. oh," Donny berkata padaku sambil mulai terengah-engah.
Aku kemudian bangkit dan menaiki tubuh Donny. Kuarahkan batang
kemaluannya yang telah besar dan menegang itu ke lubang kemaluanku.
Kumasukkan pelan-pelan batang kemaluannya ke dalam lubang kemaluanku,
dan aku mulai bergerak naik turun di atas tubuh Donny. Nikmatnya memang
luar biasa sekali, aku merasakan batang kemaluan Donny menusuk-nusuk
rahimku. Donny kini mulai mengimbangiku. Dia pun asyik memainkan
pinggulnya, sementara kedua tangannya memegang erat pinggangku.
Lidahnya mulai bermain mengisap dan menjilati payudaraku.
"Don, tetekku 'kan masih ada bekas pejunya," aku memperingatkan.
"Ah, cuek," kata Donny sambil terus menjilati dan mengisap puting payudaraku.
Lalu dengan kecepatan luar biasa, Donny membalik tubuh kami berdua
tanpa melepaskan batang kemaluannya dari lubang kemaluanku. Kini Donny
yang di
atas, dia yang bergerak aktif memasukkeluarkan batang kemaluannya.
"Ah.., ah.., awww.., sstt.., ah..," mulutku mulai mendesis berulangkali karena rangsangan yang ditimbulkan Donny.
Sedang asyiknya aku dan Donny bersenggama, Dewi yang tidur di
sebelah kami terbangun. Dia melihat kami sedang asyik bersenggama, lalu
ikut bergabung bersama kami. Dewi menyodorkan payudaranya yang luar
biasa besar berukuran 38D ke mulut Donny. Lidah Donny segera menjilati
payudara Dewi dan kemudian mulutnya asyik mengisap puting payudara Dewi
berulangkali. Melihat itu, tanganku mulai nakal. Kususupkan jari
telunjuk dan tengah tangan kananku ke lubang kemaluan Dewi. Aku asyik
memainkan jari-jariku ke luar masuk lubang kemaluan Dewi. Dewi
membiarkan saja, malah dia semakin lebar mengangkangkan kedua pahanya,
sehingga jari-jariku bisa leluasa keluar masuk lubang kemaluannya.
Aku sendiri sudah dua kali mencapai orgasme karena tak kuasa
menahan nikmat yang ditimbulkan kocokan batang kemaluan Donny di lubang
kemaluanku. Namun Donny tampaknya belum lelah, dia masih asyik
menyetubuhiku sambil mulutnya mengisap payudara Dewi. Andre yang
terbangun melihat kami bertiga di lantai ikut bergabung. Andre meminta
Dewi mengisap batang kemaluannya, dan Dewi tak menolaknya. Di
sebelahku, Dewi mengisap batang kemaluan Andre dengan penuh gairah.
Tiba-tiba kulihat Tommy juga terbangun. Dia pun bergabung bersama kami.
Tommy segera menyodorkan batang kemaluannya ke depan mulutku, dan aku
segera membuka mulutku dan mengisap batang kemaluan lelaki yang tadi
telah beberapa kali menyetubuhiku.
Kini, kami kembali berpesta orgy sex. Sebelumnya, kami sudah
melakukan itu, dan karena lelah, kami semua tertidur. Setelah
terbangun, rupanya kami termasuk aku masih belum puas, dan sekali
lagi melanjutkan pesta orgy sex kami. Nikmatnya memang berbeda
dibandingkan hanya bersenggama antara satu pria dan satu wanita saja.
Kalau orgy sex rasanya lebih nikmat, karena aku yang wanita bisa
merasakan berbagai batang kemaluan pria dan juga berbagai macam gaya
dan posisi seks.
Donny tiba-tiba mempercepat goyangannya, rupanya dia sudah hampir
sampai klimaksnya, dan tak berapa lama kemudian, Donny menyemprotkan
air mani dari batang kemaluannya di dalam lubang kemaluanku. Tommy
mencabut batang kemaluannya dari mulutku, dia mengambil tissue,
membersihkan lubang kemaluanku sekedarnya saja, dan segera memasukkan
batang kemaluannya yang sudah tegang membesar ke dalam lubang
kemaluanku.
Kini, Tommy yang menggoyang-goyangkan pinggulnya dan menyetubuhiku.
Aku lagi-lagi mencapai orgasmeku, sementara kulihat Andre juga telah
mencapai klimaksnya dan menyemprotkan air mani dari batang kemaluannya
di dalam mulut Dewi. Sebagian air mani itu meleleh keluar mulut Dewi,
sementara Dewi masih terus mengisap kuat-kuat batang kemaluan Andre
agar seluruh air mani Andre tertumpah habis dari batang kemaluannya.
Andre kemudian mencabut batang kemaluannya dari mulut Dewi, lalu Dewi
menyeka sisa-sisa air mani Andre dengan tangannya dan tangannya yang
penuh dengan sisa-sisa air mani Andre disekanya ke payudaranya.
"Biar tetek gue makin asyik kalau sering kena peju cowo," ujar Dewi bergurau sambil tertawa.
Tapi aku tak sempat memperhatikan lagi kelanjutannya, karena
bersamaan aku mencapai orgasmeku yang kesekian kalinya, Tommy juga
mencapai klimaksnya dan menyemprotkan air maninya di dalam lubang
kemaluanku. Namun Tommy dengan sigap mencabut batang kemaluannya dari
lubang kemaluanku, lalu menyodorkannya ke depan mulutku.
"Susi, isep dong, sayang," pintanya.
Aku segera memasukkan batang kemaluan Tommy ke dalam mulutku dan
mengisapnya kuat-kuat. Kurasakan Tommy masih beberapa kali
menyemprotkan air maninya yang tersisa di dalam mulutku. Wah, rasanya
air mani Tommy banyak sekali sampai meleleh keluar mulutku.
Ya, itulah kisahku berpesta orgy sex. Mulanya Andre, mantan pacarku
yang mengajakku ke pesta ulang tahun Dewi pacar barunya. Aku yang
memang putus dengan Andre tapi masih berteman baik tak menolak.
Ternyata yang terjadi adalah pesta sambil nonton VCD porno Barat dan
Mandarin, dan berakhir dengan pesta orgy sex di kamar Dewi.
Aku memang tidak tabu melakukan hubungan seks. Bagiku, asalkan
suka sama suka dan sama-sama menginginkannya, kenapa harus ditolak. Aku
memang sudah cukup berumur. Walaupun demikian, di atas ranjang, aku tak
kalah dengan wanita-wanita muda dalam bermain seks dengan posisi apa
pun. Aku kini tinggal di sebuah apartemen di Jakarta Selatan, bersama
seorang adik wanitaku, Yanti, yang masih kuliah di sebuah perguruan
tinggi swasta di Jakarta Barat. Aku sendiri bekerja sebagai asisten
direktur sebuah perusahaan periklanan di daerah segitiga emas Kuningan,
Jakarta Selatan.
Aku pindah ke Jakarta setelah aku selesai kuliah di Yogyakarta.
Sebelumnya, dari SD sampai SLTA, aku tinggal di Solo. Ketika kelas II
SMP, aku mengenal seks pertama kali. Pacarku yang saat itu sudah kelas
II SMA,
mengajakku melihat-lihat majalah porno. Lama-lama kami berdua
mulai terangsang, namun karena masih takut melakukan hubungan seks
alias bersenggama, maka pacarku itu namanya Agus hanya menjilati
lubang kemaluanku, sebaliknya aku pun mengisap batang kemaluannya
sampai Agus klimaks dan keluar air maninya.
Ketika aku di SMA, aku baru mulai berani bersenggama. Pindah ke
Yogyakarta, aku kost sekamar dengan Titi. Temanku ini memang cantik dan
seksi, dan dengan Titi di Yogyakarta itu aku mengenal berbagai gaya
bermain seks. Mulai dari yang biasa, sambil duduk, bersenggama di kamar
kecil kampusku, sampai lewat Titi, aku mengenal anal sex. Titi mengajak
aku berkenalan dengan temannya keturunan Arab yang mempunyai batang
kemaluan amat besar. Aku suka-suka saja disetubuhi teman Titi itu,
sampai teman Titi si Arab itu yang mengajarkan anal sex, dengan
memasukkan batang kemaluannya ke dalam lubang pantatku. Walaupun sudah
pakai krim, mula-mula terasa sakit, tetapi lama-lama aku menyukainya
juga.
Ketika pindah ke Jakarta, aku langsung berkenalan dengan pria-pria
keren dan merasakan kehangatan mereka menyetubuhiku. Kini, dalam
seminggu aku paling sedikit harus bersenggama empat kali, mungkin
karena nafsu seksku yang semakin besar saja. Hanya saja, sampai saat
ini, adikku Yanti, masih belum tahu petualangan seks yang aku lakukan,
dan aku juga tak mau menceritakannya. Apa perlunya? Cuma lama-lama
Yanti rupanya tahu sendiri. Mulanya, hari itu aku mengajak dua pria
yang kukenal semalam di sebuah diskotek di Jakarta Pusat, untuk mampir
di apartemen. Benny dan Hermanto, dua kenalan baruku itu tak menolak.
Siang hari sekitar pukul 13.00, keduanya tiba di apartemenku.
Aku menyambut keduanya dengan hangat. Kami asyik berbincang-bincang
mengenai bisnis kami di bidang periklanan. Kebetulan keduanya juga
bergerak di bidang periklanan. Sampai suatu saat Benny mengatakan bahwa
minggu lalu dia baru kenalan dengan gadis cantik calon model iklan di
perusahaannya. Tadi Benny hanya iseng-iseng saja menggoda Nindya, gadis
model itu. Namun rupanya Nindya juga senang digoda. Di kamar kerjanya,
setelah menutup rapat pintunya, Benny menggoda Nindya sambil berkata,
"Payudara kamu bagus ya, boleh lihat nggak?"
Nindya ternyata tak keberatan. Dia melepaskan blouse dan behanya,
dan terpampanglah di hadapan Benny, sepasang buah dada yang ranum dan
indah. Benny kemudian nekad memegang dan mulai meremas-remasnya, dan
Nindya diam saja, hanya sedikit tersenyum. Maka Benny melancarkan
taktik lainnya, dia membisikkan di kuping Nindya, "Aku mau lihat vagina
kamu yang pasti indah dengan bulu-bulu kemaluannya. Boleh kan?"
Nindya tersenyum lagi, dan tanpa ragu-ragu mengangkat roknya dan
segera melepaskan celana dalamnya. Lalu Nindya duduk di sofa ruang
kerja Benny dan mengangkang kedua kakinya lebar-lebar. Benny
benar-benar terangsang melihat lubang kemaluan Nindya yang kemerahan.
Tanpa sadar Benny melepaskan celana panjang dan celana dalamnya. Batang
kemaluannya yang telah membesar tegang, segera disambut oleh mulut
Nindya yang mengisapnya penuh kenikmatan. Akhirnya yang terjadi adalah
persenggamaan luar biasa.
Aku mendengar cerita Benny langsung terangsang dan di depan Benny
serta Hermanto, aku melepaskan rok dan celana dalamku, sambil
memperlihatkan lubang kemaluanku kepada keduanya,"Kalau punyaku asyik
juga kan?"
Kami segera terlibat dalam permainan seks yang luar biasa.
Sisa-sisa air mani Benny dan Hermanto tertumpah di mana-mana, termasuk
di sofa dan meja apartemenku. Itulah yang kemudian dijadikan bukti oleh
adikku Yanti untuk mengetahui bahwa ternyata aku senang bermain seks.
Aku sudah takut, tapi Yanti menjawab enteng, "Ndak apa kok, Mbak.
Aku juga senang ngewe sama pacarku, nanti kalau Mbak Susi ngewe, aku
diajak juga ya."
Jadilah sejak saat itu, aku dan Yanti saling membagi pengalaman seks kami.