Perkenalan:
Aku seorang yang biasa aja, sudah berkerja di sebuah instansi sejak
lulus SMU. Namaku Damara Setyawan (Samaran), dirumah dipanggil Setya.
Aku mengenal dunia ini dari seorang temanku yang paling dekat. Dialah
yang membawaku ke dunia ini dan dia pula yang mengecewakan dan
meninggalkan aku begitu saja setelah aku jatuh ke dunia ini. Namun
semuanya kupasrahkan pada-Nya. Kisah nyataku itu bisa Anda simak pada
situs ini dengan judul cerita "Kembalilah Kasih".
*****
Sore itu, seperti biasanya para tamu berdatangan dari dalam dan
luar negeri ada yang sendirian, berdua, dan satu keluarga. Beberapa
diantaranya sekelompok remaja-yang kelihatannya ingin menikmati malam
minggu di hotel ini. Kuperhatikan terus mereka yang berlalu-lalang di
lantai bawah dari tempatku kerja. Memang sengaja aku memilih tempat
yang menghadap ruang tamu sehingga bisa dibuat untuk cuci mata. Dengan
seperti ini tidak pernah bosan kerja disini meski setiap kali duduk
terlihat monitor yang hanya berisi form-form keuangan.
Deg, penglihatanku mulai tertuju pada dua orang yang kayaknya tidak
asing lagi. Mereka sepertinya bukan orang biasa, ya mereka adalah
publik figur, sehingga mereka berdua kelihatannya menyembunyikan
identitas dengan memakai pakaian yang bisa menutupi siapa sebenarnya
mereka. Seorang mengenakan celana jeans dengan kaos lengan panjang
warna biru tua dengan topi agak kebawah. Satunya lagi mengenakan kemeja
lengan panjang juga dengan celana hitam plus topi dan kacamata hitam.
Praktis aku tidak bisa melihat siapa mereka. Tetapi dari gaya dan cara
berjalan aku sedikit bisa menebaknya.
Karena penasaran aku turun dari tempat kerjaku menuju ruang tamu.
Aku menanyakan nomor berapa kamar yang dipesan oleh tamu barusan pada
receptionist.
Malam harinya, sengaja aku pulang agak terlambat hanya karena
penasaran dan ingin membuktikan kebenaran tebakanku tadi. Di meja kerja
aku hanya berfikir bagaimana bisa masuk ke kamar nomor 212 lantai 3
untuk menemui mereka. Setelah setengah jam aku menemukan cara yang aku
anggap paling efektif.
Kupencet bel kamar nomor itu untuk memberikan akan malam buat
mereka. Kali ini aku rela turun pangkat sebagai pengantar makaman demi
ketemu dua orang yang membuat aku penasaran. Agak lama aku menunggu,
sekitar sepuluh menit baru pintu kamar terbuka. Benar apa yang
kuperkirakan. Seorang Roy (samaran) berdiri tegak dihadapanku dengan
hanya mengenakan celana kolor dan kaos dalam, yang sepertinya dia ambil
dan pakai sekenanya, kaos dalamnya terbalik. Aku tersenyum dan heran
kenapa dia yang selama ini terlihat gagah di sinetron laga, kini tampak
kusut dengan hanya memakai pakaian sekenanya.
"Ada apa Mas?" Tanyanya singkat.
"Wah, kebetulan aku bisa bertemu Mas Roy,"jawabku yang tidak tepat sasaran karena saking senangnya.
"Ada apa Mas?" Tanyanya ulang.
"Eh, maaf ini makan malamya. Tapi bolehkan saya minta tanda tangannya?" Pintaku.
"Siapa Roy?" Suara dari dalam.
"Ini pengantar makanan," Jawab Roy.
"Boleh, silakan masuk!" Jawab Roy yang kusambut dengan tebar pesona dengan senyum mautku.
Aku masuk sambil mendorong makanan yang kubawa mengikuti langkah
Roy yang ada didepanku. Herannya mataku tidak pindah dari punggung dan
pantat Roy. Melihat itu saja aku sudah horny berat. Kuperhatikan tubuh
mulus itu lekat-lekat, ingin sekali aku bisa menjilati dan meremas
pantatnya yang aduhai itu.
"Silakan duduk"
"Terima kasih" Jawabku senan gagap.
"Oh ya nama anda siapa?" Tanya Roy.
"Aku Setya tapi biasa dipanggil Coker" Jawabku.
"Lho kok bisa?"
"Ya nama pemberian teman-temanku"
"Ooo.. sebabtar ya aku ambil bolpoin" Katanya yang kujawab dengan anggukan.
Ketika Roy berlalu dari hadapanku, kulirik ranjag di sebelahku yang
semrawut tidak karuan. Di atasnya ada seorang Andry (samaran) yang
hanya mengenakan celana dalam. Aku semakin horny saya memasuki kamar
ini. Betapa tidak, penghuninya orang-orang ganteng, seksi dan setengah
telanjang. Andry menatapku tajam. Aku perhatikan dia, eh ternyata dia
tersenyum padaku. Kubalas senyumamnya dengan senyumanku yang paling
indah. Setelah itu dia turun dari ranjang dan menghampiriku.
"Aku Andry kau Coker ya?" Katanya sambil mengulurkan tangan.
"Kok tahu"J awabku sok akrab.
"Tadi aku mendengarkan kamu ngomong sama Roy"
Baru beberapa menit aku ngobrol dengan Andry, Roy datang dengan
membwa bolpoint. Dengan gayanya yang kalem dan manja dia duduk di
sebelah Andry. Astaga.. aku bingung kalang kabut melihat mereka.
Ternyata..
Belum selesai memikirkan mereka Andry menawariku untuk menemaninya
bermalam disini. Mungkin dia tertarik dengan penampilanku saat itu. Aku
hanya pura-pura tidak tahu apa mau mereka, padahal semua pengamatan dan
dugaanku semuanya sudah terjawab dan itulah sebenarnya yang aku
ingikan.
Kini kami bertiga duduk diatas ranjang menonton film laga kesukaan
mereka. Aku tidak memperdulikan lagi pekerjaan yang arus kulembur. Yang
terpenting saat ini keinginan dan cita-citaku untuk bercinta dengan
seorang aktor idolaku bisa terwujud untuk menghapus dukaku selama
ditinggal kekasihku dan mengawali pengembaraan seks ku yang terhenti
sebelum terwujud cita-citaku.
Meski gairah seks yang kurasakan meletup-letup, aku tidak akan
memulainya sebelum mereka mendahului. Kami bertiga mulai rebahan untuk
melepas capai yang kami rasakan. Andry yang saat itu ada di sebalah
kananku mulai memegang dan meraba tanganku. Sedangkan Roy lebih berani,
ia merangkulkan tangannya ke atas dadaku. Aku diam tidak bereaksi,
menunggu aksi mereka.Andry mulai menelungkupkan tubuhnya keatas tubuhku
yang masih menganakan pakaian kerja. Melihat ulah Andry, tampaknya Roy
tak ingin kalah ia juga menulungkupkan tubuhnya ke sebagian tubuhku.
Aku tersenyum melihat mereka berdua yang lagi horny berat. Meski aku
ingin sekali menikmati tubuh mereka tapi aku tidak keburu menjawab
perlakuan mereka. Aku hang terdiam merasakan kehangatan dua sosok tubuh
gagah dan seksi. Mereka terus meraba dan entah tangan siapa yang mulai
melepas baju yang kukenakan, tahu-tahu kancing bajuku sudah terlepas
semua.
Roy yang tadinya hanya berani meraba kini ia memberanikan diri
untuk melumat bibirku. Ia mengenyut bibir bawah dan atas secara
bergantian. Sesekali ia menjulurkan lidahnya kemulutku untuk memancing
keluarnya lidahku.Ia juga menciumi hidung mancungku, pipi dan keningku.
Sementara aku hanya menikmati saja tanpa reaksi yang berarti.
Di bawah sana, Andry sibuk melepas celana yang kukenakan. Sampai
aku merasakan hanya tinggal CD saja yang tersisa. Praktis, kini kamu
bertiga hanya mengenakan CD. Wow gesekan demi gesekan dengan tubuh
mereka sangat kunikmati. Andry mulai menjilati punting susuku yang
kenyal bergantian kiri dan kanan. Puas dengan susu kini ia menjalar ke
bagian perut. Tangannya meremas remas penisku yang sudah tegang.
Jilatannya kurasakan terus turun menghampiri kedua pahaku yang mulus.
Aku merasakan kenikmatan tiada tara. Betapa tidak, diatas aku merasakan
lembutnya bibir Roy dan di bawah kurasakan ilatan-jilatan maut Andry.
Aku tetap dengan keadaan semula. Diam tak beraksi hanya mengeluarkan
desahan-desahan kenikmatan.
Melihat mereka berdua yang sepertinya tidak kuhargai, kini aku
mulai memberikan reaksi. Aku hisap lidah Roy yang menjulur ke rongga
mulutku. Kupeluk erat-erat tubuhnya yang kini berada diatasku dengan
kaki mengapit pinggangku. Sedangkan Andry tampaknya tidak puas-puas
dengan daerah baawahku. Ia terus menjilati kedua paha dan beberapa kali
dia membuat tanda merah disana dengan sedotan-sedotannya. Ia juga
menciumi penisku yang masih ada di dalam CD.
Puas dengan permaina itu, kubalikkan tubuhku. Kuterlenlangkan Roy
dan Andry dan aku berada duatas mereka berdua. Kini dengan bebas dan
buas kuciumi pipi mereka yang mepet bergantian antara Andry da Roy.
Kunikmati benar-benar pipi dan hidungnya yang kenyal dan mulus itu.
Kurang lebih sepuluh menit baru kukulum bibir mereka. Ketika
mengelomoti mulut Roy, kuraba terus wajah Andry, begitu pula ketika
menguum mulut Andry kuremas-remas wajah Roy.
Aku mulai turun ke bawah mengerjai leher dan puting mereka berdua.
Kujilati terus-menerus leher Roy sampai merata dan kubuat merah
lehernya dengan kecupan-kecupan menggairahkan. Sementara Andry tidak
kusia-siakan, kupilin putingnya sampai kelonjotan tidak karuan. Setelah
puas dengam leher Roy yang putih aku mulai mengalihkan serangan
kebagian dada, kujilati dan kusedot puting susunya yang merah merona.
Beberapa saat kemudian kuperlakukan Andry seperti yang baru kuperagakan
pasa Roy. Wah.. ternyata Andry paing suka dengan permainan ini, itu
terlihat dari responnya yang sungguh menggairahkan. Ketika kusedot
lehernya, ia seakan mau mengikuti arah bibirku bergerak. Apalagi ketika
kujilati putingnya ia meronta-ronta dan memukul-mukul tubuhku karena
nikmatnya. Melihat kejadian itu Roy langsung membantuku untuk memegang
tangannya. Dalam posisi seperti ini Andry hanya bisa meraung
kenikmatan. Lama-kelamaan aku tidak tega melihatnya sehingga kubebaskan
ia dari permainanku.
Menikmati permainan demi permainan dengan mereka berdua, aku
semakin tidak tahan untuk merasakan kehangatan tubuhnya. Kini
kurebahkan lagi tubuhku yang menggigil menahan libido yang
menggebu-gebu. Melihat tubuhku yang sintal terbaring, Roy mengambil
kendali atas tubuhku. Dengan terburu-buru ia melepas CD ku dari
tempatnya sehingga tongkat kesayanganku berditi bebas setinggi 25 cm
dengan diameter sekitar 3 cm. Sejekak mereka berdua heran dengan benda
itu, lalu tanpa komando lagi Roy langsung mengulumnya. Mula-mula ia
jilati bagian ujungnya, lalu dikulum kepalanya dan akhirnya ia masukkan
juga batangnya, tetapi tidak sampai masuk semua karena besarnya. Aku
hanya mendesah merasakan penisku yang terkulum di mulut cowok ganteng
itu. Andry yang hanya melihat aksi Roy kini menyerahkan penisnya yang
ngaceng total ke mulutku. Melihat penis putih berbulu lebat milik aktor
laga itu aku nikmati sepuasnya. Kurang lebih 15 menit permainan itu
berjalan sperma Andry tumpah ruah dimulut dan langsung kutelan dengan
perlahan agar tidak tersedak.
Setelah menimati ejakulasi yang baru ia rasakan, Andry menggantikan
posisi Roy. Ia nampaknya dendam karena penisnya menyerah dimulutku dan
kini ia ingin penisku juga mengeluarkan sperma di mulut nya. Tapi
sayang, setelah 10 menit berjalan aku masih belum ejakulasi sementara
penis Roy sudah memuncratkan spermanya ke mulutku berkali-kali.Dan
Andry berhenti mengoralku karena kecapaian. Mereka heran, penisku tidak
mau ejakulasi padahal mereka berdua sudah. Kenapa seperti ini? Karena
penisku tadi sempat beristirahat sejenak ketika Andry menikmati
ejakulasinya sehingga penisku kembali seperti semula seakan belum di
oral. Dan untuk mengeluarkan isinya memerlukan waktu sekiar 20 menit.
Kelebihan inilah yang kurahasiakan dan membuat lawan mainku
terheran-heran.
"Gila kamu Ker!" Ucap Andry terheran
"Shheett.. eehh.. enak.." Roy meraung menikmati ejakulasi yang beru ia rasakan.
Aku hanya tersenyum melihat mereka yang kayaknya heran dan malu-malu.
Beberapa saat kami beristirahat. Aku memperhatikan mereka berdua
yang lagi mengembalikan staminanya yang baru terkuras habis setelah
permainan 1 ronde. Sementara aku belum mengalami ejakulasi seperti
mereka. Kami bertiga tidur terlentang sambil meraba paha lawan. Stuasi
yang seperti itulah kumanfaatkan untuk merangsang mereka. Kedua
tanganku aktif mengocok kedua penis yang setengah tegang.
Kumain-mainkan penisnya, kuremas telurnya, kugelitik ujungnya dan
kutarik-tarik batangnya sampai tegang kembali.
Menikmati permainanku itu mereka bangkit seakan mau menebus dendam.
Roy langsung mengatur posisiku sedemikian rupa sehingga tanpa sadar aku
sudah dalam keadaan menungging dengan lutut yag agak berjauhan. Ya
benar apa yang kupikirkan mereaka akan mengoral dan sekaligus
menganalku. Aku menunggu aksi mereka berikutnya. Siapa yang akan
menggempur anusku dan siapa yang akan melahap penisku ini. Beberapa
saat tampaknya Andry mulai menjilati anusku dan meermas-remas bokongku.
Wow.. aku begidik merasakan jilatan itu. Tanpa permisi lagi, Andry
langsung menancapkan stiknya ke anuskusku. Awalnya ia kesulitan tapi
setelah beberapa kali sodokan penisnya masuk semuanya. Ia tampak asyik
dengan kelembutan dan kehangatan anusku. Erangan dan bunyi kocokan
Andry ke anusku terpadu mebentuk irama yang menggegah gairah.
Sementara Roy melahap penisku supuasnya di bawah sana. Roy
memulainya dengan kuluman kepala penis dan lidanya menjilati ujungnya.
Dan beberapa kali ia menggingit kecil bagian leher penisku. Bukan itu
saja, ia juga mengulum dan menyedot batangnya seakan kepalanya mau
lepas. Permainannya membuatku melolong dan mengerang keenakan.
Sunguh, kenikmatan ganda yang kurasakan, di belakang kunikmati
entotan penis kenyal milik Andry dan di bawah kurasakan hangat dan
lembutnya mulut Roy. Adegan ini yang paling kusukai dan beberapa kali
membuat tanganku tak kuat menahan tubuhku.
Setelah sekitar 15 menit mereka berganti posisi dengan cepat
setelah kurasakan desakan cairan Andry yang hangat muncrat dalam
anusku. Dalam hitungan detik penis Andry yang menancap di anusku sudah
tergantikan penis Roy. Begitu pula penisku yang mulanya ada di mulut
Roy juga dengan cepatnya sudah ada di mulut Andry. Tak lama kemudian
Roy membenamkan penisnya dalam-dalam seraya melepas spermanya dalam
anusku lengkap sudah sperma mereka berdua dalam anus dan mulut yang
akhirnya kutelan. Meski sebanyak itu aku tidak perlu khawatir
hamil.(He..he..he..bercanda).
Sepanjang permainan itu aku belum juga ejakulasi makanya aku minta
Andry agar menungging seperti aku tadi. Melihat pantat Andry yang temol
Aku langsung nyungsep ke arah anusnya, kujilati anus dan pantatnya
sambil meraba-raba pahanya yang mulus. Baru beberapa saat kutancapkan
pelan-pelan penisku ku anusnya yang disambut dengan teriakan keras yang
menandakan Andry kesakitan. Aku hanya tersenyum menyaksikan reaksi
Andry yang merasakan besarnya penisku. Pertama kali masuk penisku
seperti dipencet keras karena sempitnya anus Andry. Aku tidak putus
asa, terus saja kutekan anusnya sampai masuk semua. Beberapa saat
kudiamkan penisku ada dalam anusnya utuk memberikan kesempatan pada
Andry agar merelaksasi urat anusnya. Dan kumulai lagi penetrasiku
dengan menarik penisku sampai tinggal kepalanya saja. Baru seelah itu
kumasukkan lagi. Begitu seterusnya sampai kudengar suara
desahan-desahan kenikmatan yang keluar dari mulut Andry.
"Terus Cook.. aduh.. enak.. Cook.." Rengek Andry
Sementara di belakangku Roy lagi asyik menggerayangi tubuhku dengan
jilatan-jilatan maut. Mulai dari tengkuk, punggung, pantat dan paha
semua tidak tersisa. Puas dengan bagian belakang ia beralih ke depan.
Leher dan susuku yang jadi target utama membuat aku kelimpungan menahan
nikmat.
Ketika kurasakan spermaku mau muncrat, kumasukkan dalam-dalam
penisku ke anus Andry dengan tangan memegang erat bagian pingangnya
sehingga sosokanku bisa maksimal. Dan.. cruuoott.. cruuoott.. spermaku
muncrat memenuhi anus Andry. Kurebahkan tubuhku di atas tubuh Andry
yang juga rebah di kasur. Aku menikmati sisa-sisa ejakulasi sambil
merangkul erat tubuh Andry.
Roy yang sepertinya ingin di anal mulai memainkan penisku. Ia
mengelus-elus batangku dan sesekali ia menyedot-nyedot penisku sampai
tegang kembali. Aku sangat horny diperlakukan seperti itu. Tanpa
komando lagi, kudorong Roy kesamping. Roy mengambil posisi menungging,
sepertinya ia tahu apa yang harus diperbuat. Kesempatan itu
kumamfaatkan dengan baik. Kupegang penisku yang sudah ngaceng total.
Kugesek-gesekkan ujungnya ke anus Roy. Kubuka perlahan belahan
pantatynya sampai kelihatan anusnya yang merah muda. Melihat
pemandangan itu langsung saja kusodokkan penisku ke anusnya dengan
pelician air liur Roy. Anus Roy tampaknya lebih mudah kumasuki dari
pada anus Roy, mungkin karena Roy terlalu sering di anal Andry.
"Aduh Coo..kk penismu enakk.. achh.. sstt..achh.." Roy mengerang keenakan menikmati sodokanku
Selang 10 menit kemudian kubenamkan dalam-dalam penisku dengan
mencengkeram pantat Roy seraya melepas cairan kenikmatanku sekitar 6
kali semburan.
"Akhh.. nikmat.." Erangku.
Lega rasanya dioral dan dianal oleh 2 aktor idolaku. Dulu hanya
bisa menyaksikan adegan umum di sinetron paling-paling hanya puas
dengan melihat dadanya. Tapi kini lebih dari itu, aku bisa melihatnya
100% bugil. Tidak hanya itu aku juga merasakan remasan tangannya
mulutnya, dan anusnya pada penisku. Dan.. aku bisa menikmati seluruh
tubuhnya mulai dari dahi sampai ujung kakinya dengan jilatanku.
Setelah peristiwa ini aku bebas ber ML dengan siapa saja yang
kukehendaki baik dari kalangan aktor atau temen-temen yang lainnya
karena cita-citaku telah terwujud yaitu bercinta dengan aktor idolaku
selama ini.
E N D