Mereka berdua keluar dari dalam toilet sambil membicarakan untuk
melanjutkan birahi mereka yang tertunda. Kembalinya mereka berdua ke
lapangan bola basket menarik perhatian seorang cewek teman sekleas
mereka. Dia adalah Dian Fajaria. Ketika istirahat cewek yang beratnya
sekitar 45 kg dan tingginya sekitar 156 cm itu menghampiri Kiky dan
Asti yang sedang minum es di kantin sekolah.
"Hayoo. Apa yang kalian lakukan di dalam toilet tadi?" tanya Dian
yang sebagian rambut hitamnya yang lurus dan panjang disemir biru.
"Apa sich?" kata Asti kaget.
Sedangkan Kiky yang juga agak kaget hanya diam. Kesempatan nich. Pikir Kiky.
"Aku tahu apa yang kalian lakukan di dalam toilet."
"Kok kamu tahu?" tanya Kiky.
"Aku juga sering melakukannya waktu di SMPku yang dulu. Pasti
kalian adu besar ya?" tanya Dian yang usianya lebih tua satu tahun dari
Kiky dan Asti.
"Adu besar apa? " Asti yang tidak kaget lagi balik bertanya.
"Adu besar payudara. Terus bergesekan kedua payudara. Iya kan?"
"Waah. Kita bisa belajar dari Dian, dong As." kata Kiky.
"Loh. Kok." Dian bingung dengan jawaban Kiky.
"Kita tadi baru pertama kali lakukan itu. Tapi belum puas. Kamu ikut ke rumahku ya? Habis pulang sekolah nanti." kata Asti.
Dian diam sejenak untuk kemudian mengangguk sambil tersenyum.
Di dalam kelas mereka bertiga tidak konsentrasi dalam pelajaran.
Mereka bertiga saling pandang dan tersenyum yang mengundang birahi.
Beruntung sekali sekolah mereka bertiga pulang cepat karena para guru
akan mengadakan rapat. Mereka bertiga langsung menuju ke rumah Asti
yang lokasinya di daerah Terban. Sebelah utara sekolah mereka. Rumah
Asti sepi karena kedua orangtuanya bekerja di luar kota. Hanya seminggu
sekali orangtuanya pulang. Dia anak sendiri adalah anak tunggal.
Begitu masuk ke dalam rumah dan Asti mengungi pintu, mereka bertiga
saling cepat melepas sepatu. Mereka bertiga menuju ruang keluarga dan
melempar tas ke kursi sofa dan melepas pakaian seragam sekolah.
Beberapa menit lagi jarum jam dinidng di ruang tamu rumah Asti akan
menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas menit.
Kiky dan Dian tinggal memakai miniset dan celana dalam. Sedangkan
Asti tinggal memakai bra dan celana dalam. Kiky lalu menghampiri Dian.
Mereka berdua lalu saling berciuman dan kedua tangan mereka saling
menaikkan ke atas miniset yang mereka pakai. Kiky menaikkan ke atas
miniset yang dipakai Dian sehingga kedua payudara Dian yang berukuran
32 terlihat jelas. Sedangkan Dian juga menaikkan ke atas miniset yang
dipakai Kiky.
Asti yang juga melepas bra yang dipakainya membelai kedua paha Dian
yang kulitnya putih mulus. Sementara Kiky dan Dian masih saling
berciuman dan berjilatan lidah. Kedua payudara mereka saling menempel
dan bergesekan.
Gerakan mulut Kiky turun dan menjilati puting payudara kanan Dian
sambil tangan kirinya meremas payudara kanan Dian. Sedangkan tangan
kanannya meremas payudara kiri Dian. Dian sendiri menjulurkan kepalanya
ke belakang dan saling berciuman dengan Asti yang tangan kanannya
membelai paha kanan Dian.
Sekarang Kiky menjilati puting payudara kiri Dian dari samping kiri
Dian sambil duduk di kursi sofa. Sedangkan puting payudara kanannya
dijilati oleh Asti dari samping kanan Dian yang juga duduk di kursi
sofa. Tangan kiri Kiky membelai paha kiri Dian dan tangan kanan Asti
membelai paha kanan Dian. Kiky dan Asti lalu melepas celana dalam yang
dipakai Dian. Sementara puting kanannya masih dijilati oleh Asti.
Sedangkan Dian meremas payudara kirinya sendiri dan Kiky menjilati
pusar Dian.
Dian membalikkan tubuhnya. Mereka berdua lalu menjilati pantat
Dian. Asti lalu merebahkan tubuhnya ke kursi sofa yang panjang sambil
kepalanya bersandar di pinggirannya. Kiky menghampirinya. Diangkatnya
kaki kanan Asti. Dijilatinya jari-jari kaki kanan Asti sambil kedua
tangannya mencoba melepas celana dalam yang dipakai Asti. Sedangkan
Dian dari samping kanan belakang meremas kedua payudara Asti.
Asti mengulurkan tangan kanannya ke belakang untuk meremas payudara
Dian. Diremasnya payudara kiri Dian dan sekaligus dicobanya untuk
menghisap payudara kiri Dian. Berhasil. Kiky juga berhasil melepas
celana dalam Asti yang sudah merubah posisinya menjadi duduk. Kiky lalu
berjongkok di depan Asti dan menghisap vagina Asti dengan lidahnya.
Dian juga pindah ke samping kiri Asti. Dia melepas minisetnya.
Disodorkannya payudara kirinya untuk dihisap oleh Asti. Sedangkan
tangan kirinya meremas payudara kiri Asti. Kiky masih menghisap vagina
Asti dengan lidahnya. Dia menungging dan kedua tangannya berpegangan
pada kedua betis kaki Asti.
Akhirnya Kiky kelelahan. Dia lalu duduk di kursi sofa dan melepas
celana dalam dan minisetnya. Asti menghampirinya. Dikangkangkannya
kedua kaki Kiky. Dari samping kanannya dia jongkok dan dijilatnya
puting payudara kanan Kiky sambil jari tengah tangan kanannya mengocok
vagina Kiky dari bawah paha kanan Kiky.
Sementara Dian duduk dan menyandarkan kepalanya ke pinggang kiri
Kiky. Jari tengah tangan kanannya mengocok sendiri vaginanya dan
payudara kirinya diremas oleh tangan kiri Kiky. Kemudian Dian juga ikut
menjilat puting payudara kiri Kiky dan jari tengah tangan kirinya
bergantian dengan jari tengah tangan kanan Asti untuk mengocok vagina
Kiky.
Jeritan Kiky yang agak keras membuat Asti dan Dian menghentikan
kocokan jari tengah pada vagina Kiky. Keduanya lalu berdiri dan saling
berciuman dan berjilatan lidah. Tangan kanan Asti memegang tangan kiri
Dian dan diremaskan ke payudara kanannya. Sementara itu Kiky dari bawah
menghisap vagina Dian dengan lidahnya.
Permainan mereka bertiga semakin panas. Kiky masih menghisap vagina
Dian dengan lidahnya ketika Asti dan Dian saling menggesekkan kedua
payudara sambil masih berjilatan lidah. Sesekali keduanya saling
menjilati leher.
Tit.. Tit.. Tit..
Bunyi alarm sebuah jam weker membangunkan Kiky. Dia heran bagaimana
dia bisa tertidur. Dia tertidur dalam posisi duduk di kursi sofa.
Begitu juga dengan kedua temannya. Kepala Asti dipangkuan paha
kanannya. Sedangkan kepala Dian disamping kiri tubuh Asti. Keduanya
berada di atas lantai bawah kursi sofa. Mereka bertiga masih dalam
keadaan telanjang. Kedua temannya juga terbangun dan naik ke atas kursi
sofa untuk memeluknya. Tetapi Kiky beranjak dari kursi sofa.
Dia mencari suara alarm jam weker itu. Ternyata di sebuah rak kecil
di ruang keluarga rumah Asti. Pukul dua tepat. Dimatikannya alarm jam
weker itu. Dia kembali ke kursi sofa. Ternyata kedua temannya kembali
tertidur lagi dalam keadaan berpelukan. Kiky tidak tega
membangunkannya. Kedua wajah temannya kelihatan begitu lelah.
Kiky meninggalkan rumah Asti dan kedua temannya setelah
membersihkan cairan bekas kenikmatan yang menempel di beberapa bagian
tubuhnya. Tidak lupa dia meninggalkan pesan bahwa malam ini dia ingin
tidur di rumah Asti. Dia berjalan ke utara dan menunggu bus kota yang
akan membawanya pulang ke kostnya.
Angkutan yang yang ditunggu datang dan ternyata penuh. Tetapi Kiky
tetap naik juga. Hasilnya. Dia terdorong oleh penumpang lain ke depan.
Dia bertabrakan dengan cewek berseragam SMU. Kedua payudara mereka
saling bersentuhan. Terasa kedua payudara Kiky menegang. Tetapi cewek
yang beratnya sekitar 49 kg dan tingginya sekitar 168 cm itu malah
menggesekkan kedua payudaranya yang juga tegang ke kedua payudara Kiky
sambil tersenyum ke arah Kiky.
Hanya sebentar. Kiky berusaha membalikkan tubuhnya. Dia malu kalau
penumpang lain tahu. Dia berhasil membalikkan tubuhnya. Kebetulan waktu
itu banyak penumpang yang turun. Dia mendapat tempat duduk berdampingan
dengan cewek berseragam SMU yang tadi telah membuat dia bergairah.
"Yang tadi itu akan lebih asyik kalau kita berdua telanjang." bisik
cewek yang rambut lurusnya hitam dan panjang ke telinga Kiky.
Kiky hanya tersenyum. Dilihatnya lebih seksama cewek itu. Lumayan
juga. Sekilas terlihat sebuah tato bergambar sebuah hati di punggung
tangan kirinya.
"Hanna. Hanna Kusnandar." dia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Kiky." Kiky membalas jabatan tangan Hanna.
Tangannya halus sekali. Ingin sekali Kiky memegangnya lebih lama.
Sampai terdengar suara gemerincing uang receh tanda kondektur bus kota
menarik ongkos. Kiky dan Hanna sama-sama memberi uang ke kondektur bus
kota. Bersamaan dengan itu terdengar kernet bus meneriakkan sebuah nama
sebuah tempat. Tempat itu adalah tempat biasanya Kiky turun dari bus
kota untuk menuju ke kostnya. Kiky berpamitan kepada Hanna.
"Udah ya." kata Kiky sambil menyelipkan kartu namanya pada jabatan tangannya.
"Terima kasih." kata Hanna sambil tersenyum.
Kiky lalu turun. Dia tidak sadar kalau Hanna mengikutinya.. dia baru sadar ketika beberapa meter menjelang kostnya.
"Ayo kita lanjutkan yang tadi itu sambil telanjang." kata Hanna yang juga kelas 2 SMU sambil menepuk pundak Kiky.
Kiky melihat sekeliling. Beruntung sepi.
"Ayo." kata Kiky sambil menarik cewek berusia 16 tahun itu.
Mereka berdua lalu masuk ke kamar kost Kiky. Keduanya melepas
sepatu dan langsung melepas semua pakaian mereka berdua sampai
telanjang. Kiky terpana dengan kulit sawo matang Hanna.
Tubuhnya hampir penuh dengan tato. Sebuah tato bergambar ornamen
rantai mengelilingi lengan kanannya. Di payudara kirinya yang berukuran
34 terdapat tato bergambar sebuah kalajengking. Sebuah tato bergambar
ornamen gerigi mengelilingi pusarnya yang ditindik. Dari pinggang kanan
dan kiri samping lubang pantat terdapat tato bergambar ornamen zig-zag
dan membentuk huruf V. Sedangkan di sebelah kanan vagina terdapat tato
kecil bergambar huruf H. Dan juga di sisi luar betis kiri terdapat tato
bergambar sebuah keris.
Kiky menghampiri Hanna yang berdiri di spring bednya dan memegang
sebuah botol Bioglo Breast Oil. Dia lalu bersimpuh di depannya. Niatnya
ingin menghisap vagina Hanna dengan lidahnya. Tetapi Hanna lebih cepat
bereaksi. Dia meremas payudara kanan Kiky sambil menuangkan BBO ke
belahan payudara Kiky. Hanna yang juga telah duduk bersimpuh lalu
meratakannya ke tubuh Kiky sampai batas perut dengan tangan kanannya.
Terutama di kedua payudara Kiky sambil meremasnya.
Dia lalu menyerahkan botol BBO ke Kiky. Kiky lalu memutar dan dari
belakang meratakan BBO ke tubuh Hanna sampai batas perut juga dengan
tangan kanannya. Dia kembali memutar ke depan dan menuangkan BBO ke
seluruh tubuh Hanna termasuk ke bagian bawah perut dan meratakannya.
Hanna lalu merebut botol BBO dari tangan Kiky dan balas menuangkan
BBO ke bagian bawah perut dan tidak lupa meratakannya. Keduanya lalu
saling berbagi BBO dan mengoleskan ke kedua tangan mereka
masing-masing. Mereka berdua berpelukan dan saling menggesekkan kedua
payudara sambil masih dalam keadaan duduk bersimpuh.
Kiky lalu mendorong halus tubuh Hanna untuk merebahkan tubuhnya ke
lantai. Dia juga merebahkan tubuhnya di samping kiri Hanna. Tangan
kirinya lalu meremas payudara kanan Hanna. Sedangkan Hanna juga balas
meremas payudara kiri Kiky dengan tangan kirinya. Kiky mengambil botol
BBO yang tadi diletakkan di pinggir spring bed. Dituangkannya ke
payudara kanan Hanna yang diremas sendiri oleh Hanna.
Kiky lalu menungging untuk meletakkan botol BBO ke meja riasnya.
Dari samping kiri Hanna meremas-remas pantat Kiky yang basah karena
BBO. Kemudian didorongnya tubuh Kiky yang mengakibatkan Kiky jatuh
terlentang. Dengan cepat Hanna mengambil kembali botol BBO dan dari
atas tubuh Kiky dia menuangkan kembali ke kedua payudaranya.
Kedua tangannya lalu meremas kedua payudara Kiky sambil dia duduk
tepat diatas vagina Kiky yang membuat kedua vagina mereka berdua
bergesekan. Kedua kakinya menjepit pinggang Kiky yang juga meremas
kedua payudara Hanna. Lalu Hanna menurunkan tubuhnya ke bawah. Kedua
puting payudaranya bergesekan dengan kedua puting payudara Kiky.
Dilanjutkan dengan kedua payudara mereka berdua yang menempel dan
saling bergesekan ditambah dengan saling menggesek vagina.
Bersambung...