Winny sendiri memakai kaos putih agak tipis yang biasa saja dan
berlengan panjang serta memakai bra berwarna putih. Hanya saja kalau
dia mengangkat kedua tangannya ke atas maka pusarnya akan kelihatan.
Dia memakai rok panjang jeans biru dengan belahan selutut di samping
kanan kirinya. Dia memakai rok tersebut dengan tanpa memakai celana
dalam.
Dia juga telah menyiapkan baju biru berlengan panjang dengan celana
jeans hitam untuk dipakai Hanna. Hanna kemudian memakainya tanpa
memakai pakaian dalam.
"Berani sekali kamu." komentar Kiky yang juga tidak memakai celana dalam.
"Nggak apa-apa. Kan sudah malam. Kita makan dulu ya? Lapar nich. Dari siang kan kosong. " kata Hanna sambil menepuk perutnya.
"Iya. Ya. Kita kan dari tadi hanya saling 'makan' tubuh kita."
tambah Winny sambil tersenyum yang juga disambut senyuman juga oleh
Kiky dan Hanna.
"Ayolah." kata Kiky.
Kemudian mereka keluar dari kost setelah sebelumnya berpamitan
kepada salah satu teman kost. Mereka bertiga makan di warug Bakmi
Goreng di pinggir jalan Kaliurang. Kebetulan warung tersebut sepi.
Pada waktu makan Hanna menceritakan pengalamannya ketika bercumbu
dengan sesama wanita. Pada waktu itu dia sedang bermasturbasi di kamar
rumahnya. Salah satu tangannya masuk ke dalam celana dalam. Pakaian
satu-satunya yang masih dia pakai. Tahu-tahu kakaknya sudah berada di
belakangnya. Kakaknya menawarkan bantuan untuk memuaskannya. Hanna
menolak. Tapi kakaknya yang berusia 25 tahun itu memaksa. Kakaknya
telah membuka sendiri pakaiannya sampai tinggall pakaian dalam.
Akhirnya Hanna menuruti kemauan kakaknya setelah kakaknya berjanji
untuk melakukannya hanya satu kali ini saja. Setelah peristiwa itu
malah Hanna yang ketagihan dan sering saling memuaskan bersama
kakaknya. Bahkan tadi disamping pamit ke rumah, dia juga minta kakaknya
untuk datang bergabung. Tapi ternyata kakaknya ada acara lain.
Setelah itu giliran Winny yang bercerita. 6 bulan yang lalu Winny
kost di tempat sebelumnya. Selama beberapa hari pertama Winny tidak
mengalami hal yang aneh-aneh. Ketika hari ke tujuh dalam tidurnya Winny
merasakan ada yang melucuti pakaiannya. Winny terbangun dan tetap
terpejam. Selama beberapa detik Winny merasakan tangan-tangan yang
menggerayangi tubuhnya itu adalah tangan cowoknya. Winny baru setengah
sadar ketika dia tahu bagaimana mungkin cowoknya bisa masuk ke kamarnya
yang terkunci dari dalam.
Winny baru sepenuhnya sadar ketika kedua payudaranya bergesekan
dengan kedua payudara lain. Winny membuka matanya. Dilihatnya ibu
kostnya yang hampir berusia kepala lima itu menidihinya. Dengan sekuat
tenaga dia mendorong tubuh ibu kostnya sambil marah-marah.
Malam itu juga dia pergi dari kostnya dan menginap sementara di
kost cowoknya. Beruntung yang punya kost mau tahu dengan masalahnya.
Esoknya ditemani cowoknya dia mencari kost baru. Ketemulah kost yang
sekarang dia huni. Dan terjadilah peristiwa tadi pagi karena dia entah
kenapa menjadi terangsang dengan tubuh Kiky yang yang penuh busa sabun.
Kiky juga menambahi bahwa dia tertarik dengan Winny yang melepas
pakaian dalamnya sambil meliuk-liukkan tubuhnya seperti goyangannya
Inul.
Akhirnya mereka bertiga selesai makan dan beruntung masih ada bus
kota yang masih jalan. Rencananya mereka bertiga akan berjalan saja
menunu rumah Asti sambil menikmati suasana malam di kawasan UGM. Mereka
bertiga sampai di rumah Asti ketika jarum jam tangan Winny menunjukkan
pukul setengah sembilan lebih lima menit. Kiky segera mengambil kunci
pintu masuk yang disembunyikan Asti di bawah kaki kursi bambu. Mereka
bertiga masuk rumah setelah Kiky membuka pintu rumah Asti.
Begitu masuk terdengar desahan-desahan kenikmatan dari sebuah
kamar. Mereka bertiga setengah berlari menuju ke kamar itu. Di dalam
kamar terdapat sebuah spring bed besar. Di atas spring itu Asti dan
Dian tidur saling berpelukan dan saling menyilangkan kedua kaki untuk
bergesekan vagina. Mereka berdua menghentikan permainannya ketika ada
yang datang.
"Wah. Bawa teman ya?" kata Asti.
"Iya." jawab Kiky yang melongo begitu juga dengan Winny dan Hanna.
"Kok bengong sich. Ayo lepas semua pakaian kalian." kata Dian yang
melepaskan pelukan Asti. Dia kemudian duduk di samping Asti yang masih
tiduran miring.
Perkataan Dian membuat mereka bertiga cepat-cepat melepas semua
pakaian yang dipakai. Winny terlebih dulu naik ke atas spring bed dan
menghampiri Dian yang duduk mengangkangkan kedua kakinya. Winny
langsung menghisap vagina Dian dengan lidahnya. Sedangkan Kiky masih
berdiri dan meremas-remas sendiri kedua payudaranya.
Hanna juga naik ke atas spring bed lalu duduk di belakang Dian
dengan kedua kaki dikangkangkan juga. Dari belakang dia menggesekkan
kedua payudaranya. Asti bangkit dari tidurnya. Dari samping kiri dia
menjilati wajah Hanna. Kedua bibir mereka berdua akhirnya bertemu dan
terjadilah perang lidah.
Asti dan Hanna saling berjilatan lidah di belakang punggung Dian.
Tangan kiri Hanna dari belakang meremas payudara kiri Dian yang saling
berjilatan lidah juga dengan Winny yang pindah ke samping kiri Dian.
Kiky ikut naik ke atas spring bed. Dihisapnya vagina Dian dengan
lidahnya. Tangan kiri Dian meremas payudara kanan Winny. Sedangkan
tangan kanannya berusaha meraih payudara kiri Kiky dan meremasnya.
Asti kemudian maju ke samping kanan Dian. Dia lalu menjilati leher
Dian bersamaan dengan Winny yang juga menjilati leher Dian dari samping
kiri Dian. Keduanya secara bersamaan pula menghisap payudara Dian. Asti
menghisap payudara kanan Dian dan Winny menghisap payudara kiri Dian.
Sedangkan Kiky masih menghisap vagina Dian dengan lidahnya dan Hanna
dari belakang Dian menggesekkan kedua payudaranya ke punggung Dian.
Asti dan Winny lalu menghampiri Hanna menelentangkan tubuh Hanna.
Asti lalu menghisap vagina Hanna dengan lidahnya diantara kedua kaki
Hanna yang mengangkang. Sedangkan Winny saling berciuman dengan Hanna
sebentar untuk kemudian Winny duduk di atas kepala Hanna. Hanna lalu
menghisap vagina Winny dengan lidahnya. Sedangkan Dian dan Kiky
menghisap kedua payudara Winny. Dian menghisap payudara kanan Winny
dari samping kanan dan Kiky menghisap payudara kiri Winny dari samping
kiri.
Dian kemudian mengambil beberapa buah dildo dari dalam tasnya. Lalu
dia memasukkan salah satunya ke vaginanya dan dari belakang Kiky
pelan-pelan dimasukkan ke lubang pantat Kiky. Kiky terkejut dan
menghentikan dalam menghisap payudara kiri Winny. Dia agak berontak dan
dari belakang kedua tangan Dian meremas kedua payudara Kiky.
Sedangkan Asti mengambil salah satu dildo dan memasukkannya ke
vaginanya dan duduk di atas vagina Hanna sekaligus memasukkan dildo
tersebut ke vagina Hanna. Salah satu tangannya juga mengambil sebuah
dildo lagi dan dengan tangan kirinya mengocok vagina Kiky dengan dildo
tersebut. Dia mengambil sebuah dildo lagi dan dengan tangan kanannya
memasukkan dildo tersebut ke lubang pantat Winny yang sedang berciuman
dengan Hanna
Akhirnya pergumulan mereka berlima satu sama lain selesai. Mereka
berlima heran dengan birahi dan gairah mereka berlima yang begitu
tinggi yang membuat mereka bisa saling memuaskan satu sama lain selama
hampir lima jam.
Tanpa diminta Dian yang masih telanjang begitu juga dengan yang
lainnya lalu menceritakan tentang dirinya ketika diperkosa dua kakak
kelas satu sekolah yang lesbi ketika masih sekolah di sekolah yang
lama. Sebetulnya bukan diperkosa. Karena Dian tidak merasa kesakitan
bahkan mengalami kenikmatan. Waktu itu Dian masih kelas 1 SMP dan
menjalani masa perkenalan siswa baru. Rupanya Dian diincar oleh
pasangan lesbi itu. Ketika bubaran sekolah Dian menunggu jemputan.
Sampai sekolahnya sepi, dia masih belum dijemput. Tahu-tahu Dian
diseret mereka berdua masuk ke dalam kamar mandi sekolah. Keduanya
melucuti semua pakaiannya termasu pakaian dalamnya sampai telanjang.
Dari depan dan belakang mulut dan kedua tangan mereka berdua
menggerayangi tubuhnya. Dian sendiri karena sebagai siswa baru masih
takut. Dian hanya menuruti kemauan mereka berdua. Sejak saat itu mereka
bertiga sampai setahun sering masuk ke kamar mandi sekolah dan
melakukannya kembali. Walaupun sekedar meremas kedua payudara dari luar
atau tangan masuk ke celana dalam untuk membelai vagina dan jari
mengocok vagina. Atau sekedar berciuman. Mereka bertiga berani
melakukan hal yang lebih jebat lagi sampai telanjang di salah satu
rumah mereka bertiga ketika sepi.
Mereka bertiga kepergok guru oleh seorang guru yang sebetulnya
mereka bertiga mengagumi guru tersebut yang meskipun sudah berusia
sekitar 45 tahun tetapi masih kelihatan merangsang birahi dan gairah.
Mereka bertiga waktu itu tidak kuat menahan birahi sehingga tidak sadar
kalau sudah telanjang dan membuat curiga guru tersebut yang mendengar
desahan-desahan aneh dari dalam kamar mandi sekolah.
Mereka bertiga langsung disidang dan dikeluarkan dari sekolah yang
membuat Dian pindah di sekolah yang sama dengan Kiky dan Asti.
Sedangkan pasangan lesbi kakak kelas sekolahnya itu pindah ke kota
lain.
Cerita Dian membuat gairah Kiky, Winny, Asti dan Hanna naik. Tanpa
dikomando mereka berempat serentak menyerbu Dian. Kembali Dian
mengalami 'perkosaan' yang menggairahkan. Permainan yang panas
berlanjut sampai akhirnya mereka berlima kelelahan dan tertidur.
Pagi itu yang pertama kali bangun adalah Hanna. Matanya begitu
terbuka langsung tepat mengarah ke jam dinding di kamar Asti itu. Pukul
sembilan kurang beberapa menit lagi.
"Waah. Kita telat." teriak Hanna yang kaget yang membuat teman-temannya bangun.
"Nggak usah masuk sekolah ah. Capek nich." kata Winny.
"Ya. Tapi salah satu beli sarapan dong." kata Kiky.
"Aku saja." kata Hanna sambil bangkit dari spring bed.
"Mari. Kutemani." kata Winny yang kemudian mengikuti Hanna masuk ke
kamar mandi yang berada di kamar itu itu juga untuk membersihkan tubuh.
Sementara yang lain membereskan kamar Asti yang berantakan.
Sebentar kemudian Winny dan Hanna telah keluar dari kamar mandi dan
berpakaian untuk membeli sarapan. Sambil menunggu sarapan Kiky dan Asti
juga mandi. Dian mau menyusul, tapi mendadak HPnya berbunyi. Dia
mengurungkan niatnya. Dia selesai berbicara dengan yang mengcallnya
ketika Kiky dan Asti selesai mandi.
"Siapa?" tanya Kiky sambil memakai pakaiannya tanpa memakai pakaian dalam.
"Mantan kakak kelasku yang lesbi itu datang ke Yogya." jawab Dian.
"Trus?" tanya Kiky lagi.
"Mereka berdua kuundang kesini."
"Wah. Asyik dong." kata Asti yang juga telah memakai pakaiannya.
"Tambah ramai lagi dengan kakakku yang tadi kutelepon dan kuminta
datang." kata Hanna yang ternyata sudah berada di depan pintu kamar dan
mendengar pembicaraan mereka bertiga.
"Masih ditambah mantan ibu kostku yang juga kutelepon." kata Winny
yang memeluk Hanna dari belakang sambil melepas semua kancing baju yang
dipakai Hanna.
"Sarapan dulu ah." kata Hanna sambil menghindar dari kedua tangan
Winny yang telah berhasil melepas semua kancing baju yang dipakainya.
Dia keluar dari kamar dan menuju ruang makan dimana dia menaruh
sarapan hasil belanjaannya dengan Winny. Dia sengaja tidak
mengancingkan kembali baju yang dipakainya. Dibiarkannya baju yang
dipakainya terbuka.
"Kalian sarapan duluan dech. Aku mandi dulu." Kata Dian yang dari
tadi masih telanjang. Dia lalu menuju ke kamar mandi. Winny yang
birahinya naik lagi mencoba menyusul Dian. Dia dicegah oleh Kiky dan
Asti.
"Udah ah. Sarapan dulu." Kata Kiky dan Asti hampir bersamaan sambil
menarik kedua tangan Winny. Mereka bertiga menyusul Hanna yang telah
sarapan nasi bungkus terlebih dahulu.
Beberapa menit kemudian Dian juga menyusul sarapan hanya dengan
melilitkan handuk di tubuhnya. Hanna yang telah selesai makan kemudian
naik ke atas meja makan dan meliuk-liukkan tubuhnya sambil melepas baju
yang dipakainya.
Ting.. Tong..
Mereka berlima menuju ruang tamu termasuk Hanna yang memakai
bajunya kembali. Ternyata yang datang adalah kakak Hanna. Bersamaan
dibelakangnya jarak lima langkah adalah mantan ibu kost Winny.
Seperempat jam kemudian kedua mantan kakak kelas Dian yang lesbi juga
datang sambil membawa seorang cewek lagi dari sekolahnya yang baru yang
pada awalnya mendapat perlakuan yang sama dengan perlakuan yang didapat
Dian.
Mereka semua lalu menonton VCD yang berjudul Boob Bowl yang
dibintangi oleh Danni Ashe dan model-modelnya. Mereka menonton VCD yang
dibawa oleh kakak Hanna itu di ruang keluarga. Mereka semua memulai
lagi permainan dari situ. Permainan yang lebih dahsyat yang membakar
birahi dan gairah mereka semua sampai keesokan paginya. Sampai adanya
sesuatu yang mengagetkan dan mengejutkan. Yang penulis sendiri bingung
untuk melanjutkannya.
Barangkali ada pembaca yang mau membuat lanjutannya. Silahkan
berkorepondensi melalui e-mail. Aku berharap ada kaum lesbi yang
berminat untuk kulihat aksinya dalam bercumbu secara langsung untuk
kutuangkan ke dalam bentuk cerita.
E N D