Tangannya satu persatu dengan lembut membuka kancing blouse saya.
Kelihatannya dia sangat menyukai badan saya yang mulus dan wangi,
terlihat penisnya mulai berdiri dan menganguk angguk kesenangan.
Setelah saya telanjang bulat dan semua pakaian saya tergantung dengan
rapi di lemari, saya menyuruh dia untuk nungging di atas ranjang dengan
kaki terbuka dan tangan ke belakang. Kemudian saya kenakan lagi borgol
besi ke tangannya di belakang punggungnya, lalu saya sendiri tiduran
setengah duduk di sampingnya sambil memegang megang badannya yang dalam
posisi pasrah itu. Penisnya saya tarik tarik, betot betot dan kocok
kocok, seakan seperti memerah sapi.
"Eh budak, saya mau lidah kamu jilatin seluruh badan saya, mulai
dari pundak sampai ke ujung kaki saya. Jangan sampai ada se centi pun
yang ketinggalan pokoknya semuanya saya minta di jilat sampai kering,
oh yah ampir lupa nih saya pakeiin rantai kamu dulu". Saya pasang
rantai anjing di lehernya.
"Ayo mulai jilat jilat kaya anjing, kalo rantai ini saya tarik
sekali berarti kamu pindah jilatin ke tempat lain, tapi kalo saya diem
aja berarti kamu terus jilatin tempat yang lagi kamu jilatin..,..
Ngerti..?".
"Ngerti Bu.." jawabnya.
Nikmat sekali rasanya dijilati oleh budak saya yang satu ini,
sekujur badan saya dijilati dengan telaten, kalo saya udah bosen di
jilatin di satu tempat saya hentakan rantainya, baru dia pindah ke
tempat lain. Yang membuat saya horny juga meliha dia kesusahan waktu
menjilati saya karena tangannya terikat ke belakang, jadi terkadang
kepalanya nempel di badan saya karena pegal di otot perutnya menahan
bebannya sendiri, biasanya kalo dia kecapeaan saya pukul pantatnya pake
penggaris kayu yang ada di samping saya.
Dengan senak enaknya saya mengulet ngulet di atas tempat tidur
sementara budak saya terus berusaha menjilati badan saya, sekali kali
saya menaikan kaki saya ke atas badannya dan membuat dia semakin
menderita karena berat yang di timbulkan.
Pada saat dia menjilati telapak kaki, jari jari di telapak kaki
saya yang satunya aktif membelai belai mukanya dan juga menjambak
jambak rambutnya. Sensasi di jari kaki saya waktu di jilati dan di
hisap satu persatu sungguh luar biasa dengan rajin budak saya mengulum
dan menjilati jari kaki saya sampai saya hentakan rantai baru dia
pindah ke jari yang berikutnya.
Saya menikmati service budak saya ini sambil menikmati rokok dan
menonton TV, kalau saya haus saya suruh dia berhenti dan mengambil
minuman kaleng di mini bar (tentunya dengan tangan masih terikat)
sehingga dia kesusahan mengambil minuman untuk saya, dengan geli saya
tersenyum melihat kesulitan yang dia hadapi. Rasanya enak sekali selama
hampir 2 jam saya seperti ratu di manja dan di buat geli oleh lidahnya
yang nikmat.
Setelah puas di manja oleh lidahnya, sekujur badan saya menjadi
sangat sensitif dan ditambah oleh rasa puas saya, saya ingin sekali
climax. Lalu saya bentangkan kaki saya dan membuka lebar anus saya
dengan mengunakan kedua tangan saya, kemudian saya menyuruh budak saya
untuk menjilati dan memasukan lidahnya ke dalam anus saya, ohh rasanya
nikmat luar biasa, lidahnya berputar putar di dalam anus saya dan
sekelilingnya.
Setelah itu saya menghentakan rantai anjingnya, bertanda saya ingin
dia pindah tempat, sepertinya dia sudah mengerti kalau clitoris saya
sudah mengeras dan ingin dijilati. Saya buka bibir vagina saya dan saya
benamkan kepala budak saya ke situ dengan posisi lidahnya tepat di
clitoris saya.
Tidak lama kemudian saya mencapai climax, rambutnya saya jambak
dengan keras selama beberapa menit sementara saya masih menikmati
kegelian yang masih ada, lalu saya tendang dia ke lantai dan saya suruh
dia menghisap hisap jempol kaki saya sementara saya mengatur napas dan
menikmati sisa sisa climax saya itu.
Tanpa terasa selama kurang lebih 20 menit saya terlelap tidur
nikmat, dan terbangun oleh rasa ingin kencing dan kuluman lidah budak
saya yang masih dengan setia menghisapi jempol kaki saya. Lalu saya
duduk dan membuka ikatan borgol di tangan budak saya itu.
"Kamu pintar sekali muasin saya.. Pasti kamu sekarang haus yah..?"
"Terima kasih Bu..,. Iya Bu.. Saya haus"
"OK.. Kalo gitu ayo ikut saya, kamu saya kasih hadiah.."
Saya tuntun dia ke kamar mandi dan menyuruh dia rebahan telentang di dalam bath tub.
"Buka mulut kamu yang lebar, yah.. Sayang!"
Kemudian saya jongkok di atas mukanya dan mulai mengencingi mukanya sambil mengarahkan arus air kencing saya ke mulutnya.
"Ayo.. Di minum semuanya.. Buka mulutnya yang lebih lebar lagi
yahh.. Ayoh dongakin kepalanya biar enggak tumpah tumpah.. Sayang.."
Dengan patuh budakku meminum air kencing saya dengan lahap,
terlihat jankunnya bergerak naik turun meneguk air kencingku yang masuk
ke mulutnya yang terbuka dengan lebar.
Setelah selesai saya menyuruh dia untuk membersihkan vagina saya
dengan mulutnya, karena air kencingku tercecer ke mana mana saya
berdiri dan menyalakan pancuran shower sementara budak saya masih
tiduran di dalam bath tub, saya membersihkan badan saya di pancuran
shower yang terletak di atas bathtub sambil satu kaki saya, saya
letakan di atas muka slaveku yang masih tiduran di bawah. Setelah
selesai saya keluar dari bath tub dan mengeringkan badan dan kaki saya
dengan handuk kemudian saya taruh handuk itu di lantai dan saya
menyuruh budak saya untuk bersih bersih dan mengeringkan badannya
dengan handuk tersebut.
"Ayo bersih bersih.. Jangan lupa pakai sabun yah, biar enggak bau..
Saya tunggu kamu di kamar.. Kalau lama dan enggak bersih nanti kamu
saya hukum loh.." ujarku dengan manja.
Selang beberapa menit budak saya selesai bersih bersih, sementara saya duduk di atas kursi di belakang sebuah meja belajar.
Diatas meja saya persiapkan sebuah lilin yang sudah saya nyalakan, gelas kosong, sepasang sarung tangan karet dan KY Jelly.
"Ayo merangkak ke sini sayang.. Saya belum selesai sama kamu.."
Dengan patuh dia merangkak menuju ke arah saya. Sesampainya dia di
samping saya, rambut kepalanya saya elus elus, dan sesekali jari tangan
saya memainkan bibirnya yang kemudian dia jilati seperti seekor anjing
yang patuh.
Saya menyuruh dia untuk naik ke atas meja belajar di depan saya
dengan posisi nungging dan kaki terbuka sehingga lubang anus dan
penisnya terlihat jelas.
Sambil duduk di belakang meja saya memakai sarung tangan karet dan
melumasi KY Jelly dipermukaan sarung tangan. Saya juga memberikan Jelly
itu ke sekitar selangkangan, penis dan terutama didalam lubang anusnya.
Dengan perlahan saya memasukan jari tengah saya ke dalam anusnya dia
yang sudah terlumuri dengan banyak KY jelly, sementara tangan saya yang
satu lagi meremas remas dan mengurut urut dengan lembut alat kelaminnya
yang sudah licin oleh KY jelly.
Remasan dan urutan saya itu membuat penisnya menjadi sangat keras
dan tegang, bila ini terjadi saya menyodok nyodok lubang anusnya dengan
kasar sehingga dia menjadi kesakitan dan lemas lagi. Setelah lemas saya
urut urut lagi dengan lembut sampai tegang kembali dan seterusnya
sampai berulang ulang kali.
Dia sangat menyukai perlakuan ini, hanya mungkin sedikit frustasi
karena saya terus goda goda hingga tidak mencapai climax. Penisnya dan
area antara lubang anus dan kantung biji saya urut urut dan penisnya
saya kocok kocok lembut dengan irama yang perlahan dan menggoda. Sampai
suatu saat hampir dia ejakulasi namun saya tekan pangkal penisnya dan
saya tetesi dengan lilin panas di sekujur punggung dan lubang pantatnya
yang sensitif.
Dia menjerit kesakitan dan minta ampun pada saat saya tetesi lilin,
setelah itu mengerang ngerang keenakan bila saya stimulasi alat
kelaminnya. Setelah saya pikir dia sudah cukup menderita akhirnya saya
urut penisnya dengan tempo yang lambat dan mantap dan makin lama makin
cepat, sambil berkata..
"Kamu enggak boleh keluar dulu yah.. Awas loh.. Kalo kamu mau keluar kamu harus minta ijin dulu sama ibu."
"Ibuu saya minta ijin mau keluar.. Ampunn udah enggak tahan lagi..", rintihnya tak lama kemudian.
"Ok.. Ayo keluarin budakku sayang" jawab saya seraya mengambil gelas kosong yang ada di atas meja.
Saya mengarahkan muka gelas itu ke lubang penis di tempat spermanya
akan keluar. Selang beberapa detik penisnya menggelembung dan
memuntahkan cairan sperma yang sangat banyak. Saya terus mengenggam dan
mengurut ngurut penisnya sampai tetes sperma terakhir tertampung di
dalam gelas. Terlihat kepuasan di muka slave saya dan sekujur badannya
gemetar keenakan, kepalanya lunglai dengan dahi bersender di atas meja.
Lalu saya mengambil sebuah sendok kecil yang biasanya di sediakan
di tempat pembuatan kopi/teh di dalam kamar. Lalu saya mengaduk ngaduk
gelas yang berisi spermanya itu dan menyuapinya sendok demi sendok
sampai habis bersih.
"Enak sayang..?" tanyaku.
"Iya Bu.. Enak sekalii.. Terima kasih Ibu.."
"Pinterr deh slave saya.. Ayo dijilatin sendoknya sampai bersih..!"
*****
Demikianlah para pembaca, sebagian dari cerita permainan saya
dengan slave saya Anwar. Permainan ini selalu kami lakukan kira kira 1
minggu sekali tentunya dengan variasi yang berbeda beda. Setelah
permainan selesai kami kembali ke dunia nyata kami masing masing.
Biasanya setelah permainan usai sekitar jam 7 malam kami ngobrol
ngobrol sambil makan dari orderan room service, kami tidak ada
kesulitan dalam berkomunikasi dan bahan pembicaraan kami bisa membahas
apa saja seperti teman lama karib yang sudah lama tidak bertemu.
Kami mempunyai komitmen perjanjian untuk tidak saling jatuh cinta
karena dia sudah mempunyai keluarga dan saya juga tidak mau mencari
masalah, yang penting fantasi saya ini dapat tersalurkan tanpa
komplikasi komplikasi yang mungkin dapat terjadi.
Bahkan sebagai bukti penyerahan dirinya kepada saya dan juga
sebagai bukti dari kami bahwa kami tidak akan saling jatuh cinta, kami
merencanakan untuk meminjamkan badan budak saya kepada wanita lain yang
mungkin berminat untuk memakai dia sebagai budaknya untuk sementara.
Apakah di antara pembaca ada yang berminat?
E N D