Untung saja Tory tahu.., Tory yang telah 55
tahun itu tahu reaksi perempuan yang kehausan saat menerima jilatan,
sedotan, sentuhan lidah maupun bibir atau sodokan kontol. Dia tahu
bagaimana desakan birahi akan membuat tenggorokannya mengering dan
seorang perempuan akan meminta agar secepatnya dilumat bibirnya untuk
dapat menyedot ludah lelaki yang menyetubuhinya dan secepatnya
kemaluannya ditembus kontol besarnya.
Tory yang sangat berpengalaman itu serta merta meraih celana
dalamnya yang sejak tadi disumpalkan pada mulut Lia. Kemudian secepat
kilat bibirnya melumat bibir sensual pengantin cantik itu. Dan serta
merta, Lia langsung menyambutnya dengan penuh kelahapan birahinya. Dia
dengan histeris menyedot ludah Tory. Bahkan dari bibirnya juga keluar
bisikan-bisikan kehausannya.
'Pak Toryi, ayyoo, Lia udah tidakk tahann.., ayyoo Pak Toryi.., Lia udah pengin kontol Pak Tory ituu.., ayoo Pak Toryii ..'.
Tory tahu bahwa Lia sedang dalam keadaan tersiksa oleh deraan nafsu
birahinya sendiri, dia tolak Pedro dari keasyikannya melumati kemaluan
Lia, kemudian dirabanya kemaluan indah itu. Cairan birahinya sudah
membanjir. Dan Tory dengan cepat mengambil posisi. Dia kangkangkan
selangkangan Lia, untuk kemudian dia menempatkan kontolnya di antara
selangkangan Lia itu. Diarahkannya kontol itu langsung ke lubang vagina
Lia, yang telah sangat kehausan menunggunya.
Karena Lia masih perawan, sejago-jagonya Tory tetap saja segalanya
masih harus diusahakan dengan keras. Kontol itu setiap kali meleset
dari targetnya. Mungkin licin. Beberapa kali Tory merasa kontolnya
sudah tepat berada di mulut vagina Lia, meleset lagi. Dan saat berhasil
tembus, Lia berteriak kesakitan, dan Tory melihat darah keperawanan Lia
mengalir dari bibir vaginanya. Selaput perawan Lia telah robek.
Kemaluan Lia sudah berhasil ditembus kontol Tory. Kemudian Tory mulai
memompa. Pelan.., pelan.., pelan.., tetapi Lia sendiri yang sudah
sangat kegatalan ingin lebih cepat.. Dan Tory menurut untuk
mempercepat..
Dari balik kamar, Danny ternyata ikut menyaksikan saat-saat itu.
Hingga dia saksikan bagaimana Tory memuntahkan bermili-mililiter air
maninya ke dalam memek istrinya Lia itu. Dan dalam kesempatan itu,
Danny juga menyalurkan birahinya hingga spermanya menyemprot dinding
tempatnya mengintip istrinya menikmati genjotan Tory.
Sungguh suatu pengalaman yang sangat dahsyat bagi perawan seperti
Lia ini. Seumur-umur baru kali inilah dia merasakan nikmatnya senggama.
Saat Tory melepas spermanya tumpah di dalam vaginanya, Lia pun
mendapatkan orgasme pertamanya. Kontol Tory masih berada di dalam
lubang vaginanya saat Pedro datang. Dia menepuk punggung Tory,
mengisyaratkan meminta 'jatah'nya.
Lia menatap kehadiran Pedro dengan pandangan penuh gairah dan
birahi. Orgasme yang baru saja diraihnya bersama Tory belum
menghabiskan semangat libidonya. Kegatalan birahi pada kemaluannya
masih menuntut gesekan batang-batang penuh kejantanan dari para
pecundang ini. Dan begitu Pedro datang serta langsung menembakkan
rudalnya pada memek Lia, ditariknya tubuh Pedro. Dia ingin Pedro
ngentot nonoknya dengan bibir tebal Pedro tetap melumat bibirnya. Dia
ingin menguras ludah dari mulut Pedro. Dia ingin mendengarkan desah dan
rintih Pedro yang merasa kelimpungan oleh jepitan vaginanya langsung di
telinganya.
Dia ingin hidungnya mengendus seluruh keringat yang keluar dari
tubuh Pedro. Dia ingin Pedro melumat ketiaknya, payudara dan putingnya.
Kini Lia telah menjadi kuda betina yang binal. Dia tidak lagi
memikirkan Danny. Dia hanya ingin Danny bergabung dalam kenikmatan
bersama ini. Dia ingin Danny menerima kenyataan dunia ini. Dia ingin
Danny untuk tetap setia dan menurut saja pada dewa-dewa jantan yang
begundal dan brutal ini. Lia berkeyakinan kedua brandal begundal brutal
ini adalah dewa-dewa jantan yang membawa sejuta kenikmatan. Danny harus
patuh dan tunduk pada mereka.
Sementara itu di kamar lain..
Danny kini menyadari bahwa Pedro dan Tory telah memberikan
kenikmatan tak terhingga pada Lia istrinya. Dia berfikir sederhana,
kalau kontol-kontol Pedro dan Tory itu nikmat bagi Lia yang
dicintainya, tentunya akan nikmat pula bagi Danny yang mencintainya
khan? Suatu logika yang sangat rasional. Kalau Lia meminum dengan rasa
segar ludah Pedro maupun Tory, tentunya ludah itu juga akan menyegarkan
bagi Danny khan? Dan pada akhirnya semua bagian tubuh Pedro maupun Tory
mestinya nikmat dan layak untuk dinikmati semuanya khan?
Kini ganti Danny yang diserang rasa haus..
Tiba-tiba terdengar kunci kamar itu dibuka oleh seseorang. Nampak
Pedro dan Tory masuk dan memeriksa wajah Danny. Kemudian dia periksa
pula kontolnya. Mereka tersenyum. Kemudian Pedro dan Tory memeriksa
dinding di dekat kotak kayu dimana Danny tadi mengintip. Diamatinya
dinding itu. Dan saat ditemukannya sperma Danny yang masih meleleh pada
dinding, kembali Pedro dan Tory tersenyum puas. Danny berharap sumpal
mulutnya dilepaskan seperti halnya Lia istrinya.
Tapi ternyata tidak. Kedua begundal itu kini menyodorkan kontol mereka ke wajahnya.
'Ooohh.., mereka hendak membuang air kencingnya ke wajahku', pikir Danny.
Danny menunggunya dengan perasaan penuh birahi. Dia amati kontol
Tory yang ujungnya bulat seperti jamur merang. Lubang kencingnya
menganga lebar. Dan Ujung kontol Pedro nampak agak belang. Kulupnya
masih membungkus, tanda bahwa dia belum ngaceng sempurna.
Dan akhirnya, seerr.. dan seerr.., kencing Tory dan Pedro langsung
mengguyur wajah Danny. Celana dalam Pedro itu ternyata langsung
menyerap cairan kuning itu. Di dalam mulutnya, Danny merasakan hangat
air kencing mereka berdua. Dia berusaha menelannya sebanyak mungkin.
Inilah obat haus bagi Danny. Sedemikian banyaknya kencing Pedro dan
Tory sehingga membuat Danny tampak seperti mandi. Seluruh tubuhnya
basah kuyup oleh air kencing mereka. Bau pesing air kencing itu
seakan-akan menjadi bau sedap bagi Danny yang sedang horny.
Setelah selesai, Pedro mengambil celana dalam yang menyumpal pada
mulut Danny. Danny lega. Akhirnya rahangnya dapat beristirahat setelah
sekitar 4 jam menganga. Tetapi ternya urusan masih belum selesai. Pedro
memerintahkan Danny untuk membuka mulutnya lagi. Diperasnya air kencing
Pedro dan Tory yang terserap dalam celana dalam Pedro itu ke mulut
Danny. Dan tanpa disuruh lagi Danny langsung menjilatinya.
Kemudian Tory berbicara.
'Kamu sekarang jadi budakku. Tahu?!'.
Danny seakan mendengar berita gembira. Dia mengangguk angguk
senang. Kemudian Pedro menuntun menuju kamar dimana Lia masih terikat
di ranjangnya.
'Hai, pelayanku, budakku, anjingku.. Bersihkan nonok istrimu dari
peju-peju (sperma) kami yang tertinggal di dalamnya. Kamu sedot dengan
mulutmu sampai bersih. Cepat'.
Ternyata Tory dan Pedro ini benar-benar seorang ahli kejiwaan yang
hebat. Mereka pakar sekali dalam hal mengubah, merusak dab
menghancurkan mental orang lain. Dan tampak sekarang.., Danny telah
tercuci otaknya menjadi budak yang penurut dan anjing yang siap
menunggu perintah tuannya. Dia siap untuk melakukan apapun, termasuk
minum air kencing mereka atau bahkan lebih dari itu. Tidak ada lagi
rasa tabu, jijik, jorok bagi para budak mereka.
Lia juga telah diubah sebagai budak seksnya. Pasangan itu akhirnya
kembali seperti halnya yang diharapkan oleh para tamu dalam acara pesta
kemarin siang, 'Semoga Danny dan Lia selalu saling melengkapi'. Dengan
karakter baru setelah melalui garapan Tory dan Pedro, pasangan Danny
dan Lia tetap saling melengkapi. Setidak-tidaknya di depan para
berandal brutal itu.
Dan kini Danny merangkak di lantai menuju tepian ranjang. Dia
datangi nonok Lia yang masih basah penuh sperma yang meleleh dari
lubang vaginanya. Danny harus membersihkan dengan lidahnya. Dia
dekatkan bibirnya menuju vagina yang penuh lelehan sperma Pedro dan
Tory itu. Lidahnya menjilati dan bibirnya langsung menyedotnya hingga
nonok Lia kembali kosong.
Sejak kehadiran Danny kembali ke kamarnya dan kemudian menjilati
kemaluannya dari sisa-sisa sperma yang dibuang Tory dan Pedro ke dalam
vaginanya, Lia hanya dapat menyaksikan dengan diam. Pandangannya pada
Danny sudah hambar. Bukannya karena Danny tidak dapat menyelamatkan dia
saat-saat menderita. Tetapi Lia kini yakin bahwa Danny tidak mungkin
dapat memberikan kenikmatan ranjang macam Pedro dan Tory. Danny tidak
akan mampu merangsang birahinya untuk meraih orgasmenya. Dan di mata
Lia kini, Danny memang hanya pantas menjadi budak atau anjing yang
menjilati sperma buangan tuannya.
Semua yang dilakukan Danny sepenuhnya berada dalam pengawasan Pedro
dan Tory. Mereka puas melihat Danny. Mereka juga puas melihat Lia. Kini
tali-tali mereka akan dilepaskan. Pedro dan Tory yakin bahwa Danny dan
Lia sekarang bukan lagi Danny dan Lia pada 4 jam yang lalu.
'Tadi saat kalian datang, kami sepenuhnya melayani kalian.
Sekarang kamu menjadi pelayan-pelayan kami, menjadi budak-budak kami,
menjadi anjing-anjing yang setia pada kami. Dengar, kami akan bermurah
hati melepaskan tali kalian. Agar kalian selalu siap menjalankan
perintah kami berdua'.
Kemudian tali-tali mereka dilepaskan. Tory memerintahkan keduanya
untuk mandi dan berganti pakaian. Pedro dan Tory akan menunggu mereka
untuk makan malam di teras kebun. Tempat itu sengaja dipilih karena
malam ini adalah malam purnama. Danny dan Lia akan disuguhi pemandangan
malam yang sangat indah. Tory membisikkan kepada Danny dan Lia, bahwa
dia telah memasak makanan kesukaan mereka. Sebelum meninggalkan
pasangan itu, Pedro dan Tory menyampaikan selamat malam dengan sangat
santun.
Sekitar 30 menit kemudian..
Nampak obor minyak di atas tiang-tiang yang terpancang di seputar
teras kebun itu menyala menyertai nyala lilin-lilin di seputar meja
makan besar di beranda dengan anggun dan penuh romantisme. Di teras itu
bulan purnama tampak seakan-akan jatuh ke lantainya. Lantai terracotta
teras menunjukkan bentuknya. Kotak-kotak persegi 20 X 20 cm. Bayangan
potongan kotak itu membuat garis lurus dan perspektif yang menembus
hutan tropis yang mengelililngi Villa Forest Garden. Saat pasangan
Danny dan Lia datang, Pedro dan Tory dengan pakaian yang paling apik
miliknya telah menunggu di sana. Mereka serentak berdiri bersama-sama,
menyambut Danny dan Lia layaknya selaku tuan rumah yang anggun dan
terhormat.
Tory menunjukkan selera humornya yang tinggi. Kepada Danny dan Lia,
Pedro menyebutnya sebagai pasangan yang paling terhormat dan tak
ternoda. Kemudian dia beranjak kecil ke meja kecil di sebelahnya. Dia
meraih sebuah tangkai yang berakhir dengan bentuk semacam corong besar,
ternyata itu adalah Gramaphone, alat musik antik jaman baheula. Dengan
terampil Pedro memasang piringan hitamnya. Lamat-lamat terdengar musik
klasik karya John Sebastian Bach, 'Bourree from Cello Suite' yang
seketika memberikan suasana lebih romantis di ruang teras itu.
Mereka langsung bergembira. Kaki-kaki mereka berdendang. Pada
tamunya Pedro menuangkan Red Wine. Dia mengajak toast pada semua yang
hadir sebagai pembuka makan malam itu. Pedro meneruskan membuka
tutup-tutup hidangan. Dan terbentanglah makanan pilihan yang lezat.
Sekali lagi pasangan itu, khususnya Lia menyampaikan pujian pada juru
masaknya, Tory. Tetapi kata-katanya dalam pujian itu agak sedikit lain
dibandingkan kata-kata yang dia ucapkan pada makan malam sebelumnya.
'Ternyata Pak Tory bukan hanya ahli dalam hal masak memasak. Dia juga sangat hebat dan menggetarkan saat di ranjang'.
Dia tutup kata-kata pujian itu sambil melirik suaminya Danny yang
langsung mengangguk tanda setuju. Kemudian terdengar tepukan tangan
dari semua yang hadir. Sepanjang makan, Pedro, Tory, Danny dan Lia
saling berbincang dengan penuh keramah-tamahan.
Hingga saat selesai makan malam. Semua yang hadir disajikan minuman
penutup. Masing-masing menerima satu gelas kecil cairan kuning bening.
Minuman itu diharapkan akan langsung habis dengan sekali tenggak.
Kepada Danny dan Lia, secara khusus Tory menyampaikan bahwa malam ini
Pedro dan Tory akan bergantian menikmati 'layanan kamar' Lia istrinya.
Mereka mengharapkan Danny selalu siap di kamar. Disamping tugas rutin
sebagaimana yang telah dia laksanakan sebelum makan malam tadi,
kemungkinan juga akan ada tugas lain yang juga harus dilaksanakan
dengan setia. Pasangan Danny dan Lia menyatakan siap melayani Pedro dan
Tory. Saat Danny dan Lia kembali ke kamar pengantinnya, mereka
mendapatkan suasananya telah berganti. Bed cover, lampu di dinding,
pewangi ruangan, bunga sedap malam di arah pintu telah mengubah kamar
itu menjadi demikian terasa lebih romantis dan sangat damai.
Teringat bahwa malam itu Lia akan mendapat 'tamu' dan dia harus
memberikan layanan istimewa pada mereka, dia masuk ke kamar ganti
pakaian di dekat kamar mandi. Dia ganti pakaian makan malam tadi dengan
pakaian tidur yang tipis, hingga menampakkan bra serta celana dalamnya.
Wewangian yang erotis dia semprotkan ke sekujur tubuhnya sehingga malam
itu Lia nampak sangat sensual di depan tamunya. Saat keluar dari kamar
pakaian itu, Danny menjemputnya. Kontol Danny langsung ngaceng melihat
betapa sensualnya Lia istrinya. Dia membayangkan betapa Lia nanti akan
sangat menikmati serbuan begundal Tory dan Pedro. Dia membayangkan
betapa kontol-kontol mereka dicengkeram dinding-dinding gatal vagina
istrinya yang penuh pesona itu.