Kemudian Roni mengeluarkan penisnya lalu dengan menjambak kasar rambut
istriku lalu menampar-namparkan kontolnya ke muka istriku, lalu dengan
rambut istriku dia mengelap penisnya. Seterusnya Roni membuka celana
berikut celana dalamnya, lalu dia duduk di atas ranjang dengan kaki
diangkat ke atas, dia menjambak rambut istriku lalu dituntunnya muka
dan hidung istriku ke daerah anusnya sambil berkata..
"Nih perek, jilatin juga lobang pantat gua.." Dengan perlahan Helen menjilatinya sambil mendesah..
"Uuh Ron, gua suka lubang pantat kamu.., aah.. sini gua jilatin"
Rupanya Helen bukan hanya menjilat lubang anus Roni tapi diapun
menyedotnya dengan bersemangat.
Wah, gila ternyata istriku adalah seorang sex maniac, ooh gila,
mukanya yang anggun dan cantik itu serta bibirnya yang sensual, gila
sedang menjilati pantat laki-laki lain, pikirku hingga aku mulai
menjadi horny dan penisku menjadi sangat keras.
Ah, gila bini gua lagi di pake orang kok gua malah jadi horny sih?, pikirku.
Lalu sambil mengintip, kubuka resletingku dan kumainkan sendiri
'adik'ku yang sudah menegang itu sambil menikmati pemandangan terkutuk
itu. Aku masih melihat istriku sedang menjilati anus Roni dengan masih
berpakaian lengkap, blouse, rok yang sampai ke lutut dan sepasang
sandal tinggi yang sexy di kakinya yang indah itu. Ooh sexynya.. Edan,
penisku makin menegang.
Sekarang kulihat Helen memasukkan tangan kanannya ke bawah roknya
sambil berjongkok. Rupanya dia juga sudah tidak tahan hingga memasukkan
tangannya sendiri ke dalam roknya, dan kukira pasti dia sedang
memainkan memeknya sendiri. Sambil terus menjilat ia berkata..
"Ron Memek gua udah gatel banget nih Ron, gila Ron gua udah nggak tahan, udah basah banget nih, jilatin donk Ron, please!"
Kemudian Roni dengan sigapnya berdiri dan mengangkat istriku ke
ranjang, di robeknya baju istriku dan di tariknya rok istriku. Ternyata
istriku sudah tidak mengenakan celana dalam. Ahh gila, betapa indahnya
vagina istriku, dengan jembut yang tercukur rapi dan bagian lubang yang
bersih dan halus dan berwarna pink kemerahan tanpa bulu sehelai pun.
Rupanya istriku sering pergi ke salon untuk di wax, dan dia pernah
menceritakan kepada teman wanitanya yang kebetulan juga temanku bahwa
dia pernah ke Japan untuk merawat vaginanya sehingga warnanya bisa
berwarna pink kemerahan.
"Buset, betapa untungnya si bangsat Roni itu! Aku saja yang
suaminya belum pernah melihat dari jarak dekat memeknya..", umpatku
dengan hati yang meluap-luap dan anehnya dengan disertai oleh nafsu
birahi yang meluap-luap juga hingga makin kencang kukocok penisku.
Rupanya dia sudah mempersiapkan hal ini sejak dia meninggalkan hotel
pagi tadi.
"Dasar perempuan sundal..", pikirku.
Kemudian Roni mengangkat kaki istriku yang indah dan masih
mengenakan sandal tingginya yang sexy itu lalu di taruhnya ke
pundaknya. Dengan rakusnya Roni menjilati vagina istriku, menyedotnya
dan memasukkan lidahnya ke dalam vagina istriku.
"Aah aah, enak Ron, enak banget, masukin lidah loe Ron, ahh edan
enak banget lidah loe, gigit kelentit gua Ron please gigit, ahh gila
enak banget Ron!!"
Istriku berteriak-teriak keenakan, dan tubuhnya pun mulai bergetar
keenakan. Dia menjambak rambut Roni sambil berteriak-berteriak..
"Yah Ron terus Ron.. Masukkan yang dalam, sedot kelentit guaah ooh!"
Lalu tiba tiba dia berteriak dengan keras dan menjepitkan kakinya ke kepala Roni..
"Aahh Ron, gua keluar, Ron gua keluarr, edan Ron kamu.. Enak banget.."
Tapi Roni tidak berhenti di situ saja, Roni tetap menjilati vagina
istriku dan sekarang bahkan mengangkat pinggul istriku lebih tinggi
lagi, dan dia mulai ganti menjilati lubang anus istriku.
"Aah geli Ron.. Enak Ron.. Ooh yah mainin juga lubang memek gua pake jari loe Ron, ooh yah Ronn gila enak banget!"
Dan Roni mulai memainkan jarinya di vagina istriku dan sesekali dia
memasukan ke dalamnya dan mulai mencoba untuk menggaruk G-spot istriku
hingga istriku meracau..
"Yah di situ Ron G-spot gua ahh iyah di situ.. Garuk terus Ron garuk!"
Dengan pinggul yang meliuk-liuk, mulut yang mendesah-desah, lidah
yang kadangkala keluar untuk menjilat bibir sexynya yang kering itu dan
tangan yang memainkan teteknya sendiri dengan menurunkan BH-nya karena
belum di lucuti, terpampanglah keindahan tetek istriku yang belum
pernah kulihat. Bulat montok kencang putih mulus dengan nipple yang
kecil berwarna pink. Seperti memandang dua bukit kembar yang sangat
indah.
"Orghh Ron gua udah nggak tahan nih Ron.. Please ewein gua donk
Ron, gua pengen kontol loe, masukin donk Ron ahh shh!", mohon helen.
Dengan perlahan Roni berdiri di samping ranjang dan mengangkat
pinggul istriku. Lalu dengan perlahan dia menggesek-gesek kontolnya di
ujung vagina istriku yang indah itu, dan istriku mulai menggila
kembali. Dia menggoyang-goyangkan pinggulnya dan semakin gila memainkan
teteknya dengan memelintir putingnya dan tangannya yang satu lagi
berusaha memainkan kelentitnya sendiri sambil berusaha memasukan secara
paksa penis Roni ke dalam vaginanya.
"Ron, masukin donk sayang masukin, gua udah nggak tahan nih, bisa meledak gua kalo gini, cepet donk entotin gua!", pintanya.
"Sabar yah lonte, gua bikin loe gila dulu heheheh.." jawab Roni dengan tersenyum.
Kemudian dengan perlahan Roni memasukkan penisnya ke dalam vagina
istriku, lalu setelah memasukan setengah dia mencabutnya kembali, lalu
memasukannya lagi hingga istriku dengan liarnya berteriak..
"Masukin kontol loe sekarang semuanya, jangan siksa gua kaya begini, bajingan!"
Akhirnya Roni dengan keras menyodokkan seluruh batang penisnya ke dalam vagina istriku hingga istriku beteriak..
"Ahh gila enak banget kontol loe, gede banget, sodok memek gua yang
keras Ron, ahh perkosa gua, abuse memek gua pake kontol loe yang
gede.., tusuk memek gua sampe tembus..." Dan Roni memompanya dengan
cepat.
"Aah, ahh, shmm yah.. ewein gua Ron ewein gua.. Ahh gua pengen
pipis nih Ron, memek gua pengen pipis Ron gua nggak tahan nih.. Ooh
bajingan loe Ron, loe bikin gua horny seperti ini!"
"Bukannya ini yang loe mau, loe cari gua kan untuk ini, hehe untuk
ngentot sama gua kan Len? Loe sama si Jack juga nggak puas kan?? Hehe",
ejek Roni.
Wah gila ternyata istriku juga pernah melakukannya dengan si Jack
juga?, Umpatku sambil terus mengocok kontolku sendiri. Jack adalah
seorang bule expat yang di-hire oleh mertuaku untuk operation di
kantornya.
Gila, sudah berapa orang di kantor yang udah mencoba vagina istriku?, pikirku sendiri.
Tak lama terdengar rintihan Helen yang keras dari kamar, "Aahh gua
keluar lagi Ron, gila kamu Ron, nikmat banget ngewe sama kamu ahh.."
Lalu Roni membalikkan tubuh Helen dengan posisi menungging sambil
berkata, "Nungging Len, gua mau nyobain pantat kamu nih, kata si Jack
pantat loe enak hehehe.."
"Gila loe, jangan Ron, kontol loe kegedean, bisa robek pantat gua, jangan please jangan donkk, pleasee!"
Tanpa menghiraukan permohonan istriku, Roni lalu mengambil
lubrication dari kantong celananya dan mengoleskan ke giant penisnya
dan dengan cepat di masukannya lah kontolnya ke lubang pantat istriku..
"Aah perih.. Ron perihh, gila sakitt, ahh udah Ron udah gua bisa mati Ron.."
"Tenang bitch! Sebentar lagi pasti akan terasa enak!" dan lama kelamaan istriku memang mulai menikmatinya..
"Ooh ternyata enak Ron, terus pompa lubang anus gua terus
entotin.." jeritnya sambil terus memainkan vagina dan kelentitnya
sendiri.
"Aah gua mau keluar lagi nih Ron, aahh gua keluar, gua keluar, enak Ron gilaa!"
"Sabar Say, gua juga mau keluar nih, aah gila, enak banget pantat loe, aah.."
"Jangan keluar dulu Ron, gua mau minumn sperma loe ahh shh.." lalu
Helen berjongkok di depan Roni dan mengocok dan mengulum penis Roni
hingga akhirnya..
"Ahh gua keluar nih Len, gua keluarr, nih telen sperma gua, TELENN..!"
Dengan lahapnya istriku menyedot dan melahap sperma yang keluar
dari penis Roni. Dan bahkan ada juga yang berceceran di lantai dan
tanpa ragu-ragu dengan rakusnya istriku menjilat sperma yang ada di
lantai.
"Kamu memang lonte paling najis yang pernah gua temuin.." kata Roni.
Setelah selesai pertempuran mereka, merke saling berpelukan. Tak lama kemudian Roni berpakaian lagi.
"Say, gua musti balik ke kantor nih sebelon suami tolol loe tegor gua lagi", kata Roni.
"Iya Say, balik dulu deh ntar kita ngentot lagi kalo ada waktu, gua
pasti kangen kontol loe lagi deh malem ini.." ujar Helen sambil
tersenyum nakal.
"Loh kan loe bisa ngentotin laki loe?", Roni membalik.
"Wah enggak deh, gua nggak nafsu sama dia, mau juga gua jadiin dia
budak di rumah gua, kalo dia masih mau tetep married sama gua
hahahahaha. Dasar laki-laki tak berguna, gua hanya mau married sama dia
kan gara gara bokap gua aja..", jawab Helen dengan nada menghina.
Sakit sekali hatiku mendengarnya. Pengen rasanya aku masuk ke kamar
itu untuk menghajar Roni dan istriku sendiri. Tapi tak tahu mengapa aku
lebih memilih untuk turun ke bawah dan bersembunyi di kamar yang lain.
Tak lama kemudian aku mendengar pintu utama ditutup menandakan
kalau si keparat Roni telah meninggalkan rumah. Dan setelah Roni
meninggalkan rumah aku pun pelan-pelan menyusup ikut meninggalkan rumah
dan pergi untuk menenangkan pikiran.
Bersambung...